Yunarto menyebut keberlanjutan seharusnya dimaknai dengan menunjuk menteri-menteri yang paling kapabel untuk melanjutkan program-prgram yang sudah baik.
Dia juga mempertanyakan niat keberlanjutan Prabowo yang mengajak anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden.
"Dalam konteks negara demokrasi, keberlanjutan itu program. Keberlanjutan itu kemudian mendefinisikan siapa yang bisa jadi menteri adalah siapa yang memiliki kapabilitas untuk melanjutkan program yang sudah baik. Bukan (keberlanjutan) darahnya, bukan keluarganya," katanya.
Menurut Yunarto, jika Prabowo ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, Ketua Umum Partai Gerindra itu mesti mengabaikan gangguan politik eksternal.
"Menurut saya, yang dibutuhkan saat ini adalah Prabowo yang dulu sering berpidato sangat berani, orang yang tidak peduli dengan gangguan eksternal dalam konteks memosisikan kepemimpinannya secara tegas. Tugas pertamanya menurut saya adalah ketegasan itu," katanya.
Baca Juga: Dasco Pastikan Tak Benar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar di Medsos
Sebelumnya, dalam penutupan Rapimnas Partai Gerindra yang digelar di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu (31/8/2024), Prabowo berseloroh ingin mengajak sebagian menteri Jokowi masuk ke kabinetnya.
Menteri Pertahanan RI itu mengaku sudah melihat langsung kerja para menteri selama periode 2019-2024.
"Dari hari pertama saya ikut kabinet, saya lihat, pikiran beliau (Jokowi), kerja beliau. Luar biasa, pak. Saya enggak tahu bisa ikuti jejak bapak. Tujuh kali rapat sehari. Bagaimana itu, pak?" ujar Prabowo saat berpidato dalam penutupan Rapimnas Partai Gerindra.
"Pak maaf pak. Karena bapak pilih orang-orang hebat, mungkin sebagian dari mereka, di kabinet saya pak nanti ini."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.