Responden survei tersebut, lanjut Budiawan, berpendapat bahwa mereka membutuhkan pemimpin yang kredibel pada banyak hal.
“Kalau kita lihat sekarang, Jakarta kan sudah tidak menjadi ibukota negara, ibu kota negara bergeser ke IKN. Artinya Jakarta akan bertransformasi menjadi kota global, standar kelas dunia,” katanya.
“Artinya membutuhkan pemimpin-pemimpin yang kredibel dalam banyak hal, salah satunya dari pengetahuannya, keterampilannya dalam membenahi sejumlah permasalahan,” tambahnya.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Litbang Kompas, kata dia, catatan penting bagi para kandidat masih berada pada permasalahan klasik.
“Kalau berdasarkan hasil riset kita, permasalahan-permasalahan klasik seperti kemacetan, polusi udara, kemiskinan, kriminal, itu masih menjadi catatan penting bagi responden terkait dengan kinerja pemerintah,” bebernya.
“Artinya sosok figur pemimpin yang hadir di Jakarta adalah pemimpin yang “Paripurna”, mereka memiliki visi masa depan terkait Jakarta sebagai kota global, tetapi mereka juga harus paham banyak permasalahan laten yang masih terjadi di Jakarta saat ini,” ujarnya.
Hasil survei Litbang Kompas mengenai elektabilitas kandidat bakal calon Gubernur Jakarta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024) menunjukkan persentase Anies Baswedan di angka 29,8 persen.
Kemudian 20 persen responden memilih Ahok. Responden yang memilih mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 8,5 persen.
Baca Juga: Gerindra Pertimbangkan 3 Nama Ini untuk Diusung di Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil
Sebanyak 2,3 persen memilih Erick Thohir, kemudian 1,3 persen memilih Sri Mulyani, dan sisanya yakni Tri Rismaharini, Kaesang Pangarep, Heru Budi, Andika Perkasa masing-masing satu persen.
Dari 400 responden survei tersebut, sebanyak 30,0 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab, dan 4,3 persen memilih nama lain.
Survei ini dilaksanakan melalui wawancara tatap muka pada 15-20 Juni 2024 dengan 400 responden.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di wilayah Daerah Khusus Jakarta.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sekitar 4,9 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.