JAKARTA, KOMPAS.TV – Peluang empat figur kandidat bakal calon Gubernur Jakarta, yakni Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, dan Kaesang Pangarep untuk memenangkan Pilkada Jakarta 2024 masih terbuka.
Analisis itu disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas Budiawan Sidik Arifianto dalam Program Rumah Pilkada, Kompas TV, Selasa (16/7/2024).
Dalam dialog tersebut membahas survei terkini Litbang Kompas tentang Pilkada Jakarta 2024.
Budiawan menjawab pertanyaan mengeai tingkat keterpilihan Anies, Ahok, Ridwan Kamil, dan Kaesang.
Baca Juga: Jelang Pilkada, Hasil Survei Sebut Anies dan Ahok Nama Teratas yang akan Dipilih di Pilgub Jakarta
Diketahui, Anies dan Ahok merupakan mantan Gubernur Jakarta.
Sedangkan Ridwan Kamil adalah mantan Gubernur Jawa Barat, sementara Kaesang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga anak dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Dari empat kandidat yang disebutkan tadi memang masih terbuka peluang bagi siapa pun untuk menangkan kontestasi,” tuturnya.
Meski menyebut masih terbuka peluang menang bagi keempat figur tersebut, ia menjelaskan, Anies dan Ahok juga memiliki resistensi, masing-masing sekitar 17 persen.
“Tapi yang perlu kita perhatikan adalah Anies dan Ahok relatif memiliki tingkat resistensi yang cukup tinggi di Jakarta,” jelasnya.
“Ridwan Kamil, saat ini dia relatif di urutan yang suaranya tidak banyak, sekitar 8 persen, tapi tingkat pengetahuan dan kesukaan masyarakat terhadap Ridwan Kamil termasuk tinggi,” ujarnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, ia menilai, jika Ridwan Kamil dipasangakan dengan Anies atau Ahok, kemungkinan besar akan menjadi celah kemenangan.
Responden survei tersebut, lanjut Budiawan, berpendapat bahwa mereka membutuhkan pemimpin yang kredibel pada banyak hal.
“Kalau kita lihat sekarang, Jakarta kan sudah tidak menjadi ibukota negara, ibu kota negara bergeser ke IKN. Artinya Jakarta akan bertransformasi menjadi kota global, standar kelas dunia,” katanya.
“Artinya membutuhkan pemimpin-pemimpin yang kredibel dalam banyak hal, salah satunya dari pengetahuannya, keterampilannya dalam membenahi sejumlah permasalahan,” tambahnya.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Litbang Kompas, kata dia, catatan penting bagi para kandidat masih berada pada permasalahan klasik.
“Kalau berdasarkan hasil riset kita, permasalahan-permasalahan klasik seperti kemacetan, polusi udara, kemiskinan, kriminal, itu masih menjadi catatan penting bagi responden terkait dengan kinerja pemerintah,” bebernya.
“Artinya sosok figur pemimpin yang hadir di Jakarta adalah pemimpin yang “Paripurna”, mereka memiliki visi masa depan terkait Jakarta sebagai kota global, tetapi mereka juga harus paham banyak permasalahan laten yang masih terjadi di Jakarta saat ini,” ujarnya.
Hasil survei Litbang Kompas mengenai elektabilitas kandidat bakal calon Gubernur Jakarta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2024) menunjukkan persentase Anies Baswedan di angka 29,8 persen.
Kemudian 20 persen responden memilih Ahok. Responden yang memilih mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 8,5 persen.
Baca Juga: Gerindra Pertimbangkan 3 Nama Ini untuk Diusung di Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil
Sebanyak 2,3 persen memilih Erick Thohir, kemudian 1,3 persen memilih Sri Mulyani, dan sisanya yakni Tri Rismaharini, Kaesang Pangarep, Heru Budi, Andika Perkasa masing-masing satu persen.
Dari 400 responden survei tersebut, sebanyak 30,0 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab, dan 4,3 persen memilih nama lain.
Survei ini dilaksanakan melalui wawancara tatap muka pada 15-20 Juni 2024 dengan 400 responden.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di wilayah Daerah Khusus Jakarta.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sekitar 4,9 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.