Kompas TV nasional politik

Ilham Habibie Ungkap Alasan Terjun ke Politik, Singgung Industri dan Meritokrasi

Kompas.tv - 14 Juni 2024, 07:46 WIB
ilham-habibie-ungkap-alasan-terjun-ke-politik-singgung-industri-dan-meritokrasi
Presiden Direktur Ilthabi Rekatama Group, Ilham Akbar Habibie saat berdialog di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (13/6/2024). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai NasDem mengusung Ilham Akbar Habibie menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat di Pilkada serentak 2024. 

Dorongan NasDem tersebut diterima dengan baik oleh putra sulung Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie itu. Latas apa latar belakang Ilham terjun ke dunia politik?

Ia menjelaskan langkahnya masuk ke dunia politik tidak terlepas dari tujuan Indonesia menjadi negara maju.

Ilham mengakui banyak hal yang dapat dilakukan dalam membangun negara, namun untuk mendorong pembangunan berjalan lebih cepat, perlu masuk ke pemerintahan. 

Menurutnya Pilkada serentak 2024 menjadi salah satu pintu dalam mendorong pembangunan berjalan lebih cepat dari yang diharapkan.

Baca Juga: Cerita Karir Ilham Habibie: Saya Serius Ingin Berpolitik, Terima kasih NasDem dan Surya Paloh | ROSI

"Kita punya keyakinan dalam membangun negara dan bangsa ini ada cara tertentu, dan yang bisa mencapai hal tersebut ada yang tidak. Itu yang membuat saya berkeyakinan bahwa saya harus terjun langsung. Karena kita ini punya rencana besar Indonesia Emas 2045 menjadi negara maju," ujar Ilham di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (13/6/2024) malam.

Ilham menjelaskan untuk menjadi negara maju Indonesia perlu memperkuat sektor industri. Menurutnya dalam belasan tahun pertumbuhan industri di tanah air tidak berjalan mulus. 

Untuk itu perlu kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang mendorong pertumbuhan industri secara pesat. 

"Dalam hal ini tentu saya serius dalam hal ini. Saya sadar di ranah politik saya bukan orang yang datang dengan rekam jejak puluhan tahun, tapi saya bisa cepat belajar," ujar Ilham.

Lebih lanjut Ilham menilai dirinya sudah cukup matang untuk masuk ke politik. Pertama untuk urusan bisnis dan perusahaan yang dibangun, sudah bisa berjalan tanpa harus dirinya yang turun langsung. 

Baca Juga: Saat Mahfud MD Ditemani Ilham Habibie hingga Sam Bimbo Sebelum Daftar Pilpres 2024 ke KPU

Kedua dari segi usia, Ilham menilai dirinya sudah matang dan masih mampu untuk memimpin.

Ketiga pengalaman memimpin perusahaan, organisasi dan latar belakang akademisi cukup menjadi bekal dirinya untuk memimpin nanti. 

Di sisi lain, Ilham menyadari langkahnya terjun di Pilkada Jabar 2024 membuat banyak orang bertanya-tanya terkait kemampuan duduk di eksekutif, sebab dirinya lebih dikenal sebagai seorang perekayasaan pesawat, akademisi dan pengusaha.

Menurutnya, pertanyaan tersebut juga muncul di benak masyarakat Indonesia saat B.J Habibie ditunjuk Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai wakil presiden dan mendapat tugas menjadi Presiden ke-3 RI. 

"Dulu apakah ada yang bisa membayangkan ayah almarhum menjadi Wapres dan Presiden. Itu kan juga (membuat) satu Indonesia terkejut, tidak ada dalam pemikiran banyak orang. Tapi cukup banyak hal yang tercapai waktu itu," ujarnya. 

Tak gunakan keistimewaan

Sejatinya keputusan Ilham masuk di politik, bisa dilakukan saat almarhum B.J Habibie memimpin pemerintahan. 

Bahkan saat Habibie menyelesaikan tugas memimpin Indonesia, dirinya bisa menggunakan keistimewaan sang ayah untuk mendapat jabatan di pemerintahan. 

Namun privilege atau keistimewaan tersebut tidak diambil lantaran dirinya dididik untuk menjadi seseorang yang berhasil harus berdasarkan kemampuan sendiri, bukan karena bantuan. 

"Saya menempuh sendiri, saya masuk ke politik karena saya sendiri yang buat bukan karena saya didorong, dibantu oleh bapak. Bapak mau saya menjadi seseorang karena kemampuan saya, bukan karena saya anak bapak. Walaupun saya tidak bisa melarikan diri dari hal itu karena saya anak bapak," ujar Ilham. 

Baca Juga: Pilkada Jabar Biasa Pakai Artis, Ilham Habibie: Kita Harus Liat Survey Terlebih Dahulu| ROSI

"Itu yang saya belajar dari bapak, saya yakin kita sebagai negara dan bangsa harus mengacu pada prinsip itu, harus meritokrasi di bidang apapun, tidak hanya di politik," ujarnya.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA


Opini

Anima Mundi

8 Juli 2024, 23:00 WIB

Close Ads x