JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah drone ditembak jatuh ketika mengitari Kompleks Kejaksaan Agung (Kejagung) Rabu (5/6/2024) Sekitar pukul 18.44 WIB.
Dikutip dari Kompas.id, drone tersebut sempat berputar di atas Gedung Kartika yang merupakan kantor Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
Kini drone berwarna abu-abu langsung diamankan petugas untuk dilakukan pemeriksaan.
Kemunculan drone tersebut seolah menjadi rangkaian aksi dugaan teror ke Kejagung yang sedang menangani kasus-kasus besar.
Seperti kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022. Kerugian negara atas kasus tersebut ditaksir mencapai Rp300 triliun.
Baca Juga: Polri Klaim Tak Ada Masalah dalam Peristiwa Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88
Belum lagi kasus peredaran emas ilegal yang melibatkan PT Antam dari tahun 2010-2012. Jumlah peredaran emas Antam ilegal diperkirakan mencapai 109 ton. Kejagung telah meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memeriksa kerugian negara akibat kasus tersebut.
Sebelumnya Kejagung sempat didatangi oleh pasukan Brimob. Pasukan yang menggunakan motor dan kendaraan taktis itu berhenti dan membunyikan sirine di pintu belakang Kejagung, di Jalan Bulungan.
Setelah itu Jampidsus Febrie Adriansyah dikuntit oleh anggota Densus 88 saat ingin makan malam di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024).
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto menilai ada operasi intelijen di balik peristiwa yang terjadi di lingkungan Kejagung.
Menurutnya operasi intelijen ini belum selesi, meski anggota Densus 88 sudah ditangkap oleh POM TNI saat mengawal Jampidsus.
Sumber : Kompas TV, Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.