JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut tidak akan ikut campur saat Prabowo Subianto menentukan siapa saja menteri-menteri yang akan menjadi pembantunya.
Sebab, Presiden Jokowi paham kewenangan untuk memilih menteri adalah hak prerogatif presiden terpilih yakni Prabowo Subianto.
Demikian Menteri Investasi Bahlil Lahadalia merespons kabar yang menyebut Jokowi akan ikut dalam pembentukan kabinet pemerintahan selanjutnya.
“Enggak. Itu kan hak prerogatif presiden terpilih,” ucap Bahlil di Jakarta, Senin (8/4/2024).
Baca Juga: Megawati Tunjuk Puan Maharani Lagi untuk Jadi Ketua DPR RI Periode 2024-2029
“Pak Presiden Jokowi ini kan sudah 2 kali jadi presiden. Tahu mana hak prerogatif presiden terpilih mana yang bukan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga dikonfirmasi perihal pernyataan Maruarar Sirait yang menyebut Jokowi akan menjadi penasihat presiden terpilih.
Menurut Bahlil, soal Jokowi untuk menjabat sebagai penasihat adalah sebuah kemungkinan yang bisa saja terjadi.
“Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional,” kata Bahlil.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) telah mengumumkan bahwa Pilpres 2024 dimenangkan oleh paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan elektabilitas 58 persen suara.
Baca Juga: Ketua KPU Sebut Saksi Anies-Muhaimin Tidak Berkualitas di MK, Mustofa: Sungguh Penilaian Keji
Berdasarkan penghitungan KPU RI, Prabowo-Gibran hampir menang di semua provinsi kecuali Aceh dan Sumatera Barat.
Berada di urutan kedua perolehan pada Pilpres 2024 adalah pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Kemudian di posisi terakhir ditempati oleh pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Persentase kemenangan Prabowo-Gibran di angka 58 persen menunjukkan Pemilu 2024 hanya dilakukan satu putaran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.