Kami pengikutmu, pendamping setiamu dalam perjalanan panjang. Dari Surakarta hingga Istana, selalu ada di belakangmu.
Namun, kini hanya kekosongan dalam tanya. Mengapa, Sang Presiden, apakah yang terjadi?
Mahkamah Konstitusi, penjaga konstitusi kita, haruskah prinsip-prinsip tertinggi kita terpinggirkan?
Haruskan moral ini dikesampingkan?
Mengapa, Sang Presiden, integritas terkikis oleh angin?
Pemilu di depan, kita berharap transparansi dan keadilan. Namun, ragu dalam raga mulai muncul. Luka dan air mata tak mungkin lagi dipendam.
Apakah ini yang akan Engkau wariskan pada bangsa?
Mengapa, Sang Presiden, harapan kami kabur dalam kabut?
Kami, Diaspora Indonesia di Eropa, mencintai dirimu, Sang Presiden. Kami pernah menaruh harapan besar pada pundakmu. Kami telah menyerahkan mimpi akan bangsa ini pada tanganmu.
Namun, kekhawatiran kami menyelimuti duka di hati. Akankah dirimu kuat, mempertahankan mimpi dan janji bersama sampai akhir nanti?
Mengapa, Sang Presiden, kita harus berjalan dalam kegelapan yang pekat?
Meskipun jauh dari tanah air, Jiwa dan raga kami Indonesia. Kami pernah berjuang bersamamu, dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan.
Presiden Jokowi yang kami cintai, kami ingin warismu yang agung berlanjut karena kerja keras dan prestasimu, akan kami sampaikan pada generasi masa depan.
Kepada Presiden Jokowi yang kami cintai, ini bukan akhir yang kami inginkan.
Hormat Kami,
Masyarakat Diaspora Indonesia di Eropa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.