JAKARTA, KOMPAS.TV- Setiap 8 November diperingati sebagai Hari Radiologi Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang penemuan sinar X yang sangat bermanfaat bagi dunia kesehatan.
Melansir laman International Day Radiology, Wilhelm Conrad Rontgen, seorang insinyur mesin dan fisikawan asal Jerman, secara kebetulan menemukan sinar X saat eksperimen dengan sinar katoda pada 8 November 1895. Penemuan ini kemudian menjadi dasar dari spesialisasi medis radiologi.
Melansir laman Chemistry LibreTexts, radiologi adalah ilmu tentang radiasi energi tinggi dan sumbernya termasuk studi tentang efek kimia, fisik, dan biologi dari radiasi tersebut. Radiologi mempelajari pencitraan medis menggunakan berbagai jenis radiasi seperti radiasi pengion, radionuklida, resonansi magnetik nuklir, dan juga gelombang suara.
Baca Juga: Ledakan di Ruang Radiologi RS Eka Hospital BSD Tangsel Berasal dari UPS Overheat
Hal tersebut dilakukan untuk mendiagnosis penyakit dan juga pengobatan penyakit. Secara garis besar, radiologi dibagi menjadi dua jenis yaitu radiologi diagnostik dan radiologi intervensi.
Radiologi diagnostik adalah radiologi yang menggunakan berbagai prosedur pencitraan. Tujuannya untuk melihat bagian dalam tubuh dan menilai atau mendiagnosis kondisi pasien.
Radiologi diagnostik membantu mendiagnosis penyebab gejala penyakit pada tubuh, memantau respons tubuh terhadap pengobatan yang dijalani, dan juga skrining berbagai macam penyakit seperti:
1. Cedera tulang
2. Kelainan otak dan sistem saraf
3. Kanker dan tumor
4. Penyakit kardiovaskular
Contoh radiologi diagnostik adalah penggunaan rontgen, CT scan, MRI, dan juga USG.
Sementara itu, radiologi intervensi adalah jenis radiologi yang menggunakan pencitraan medis untuk memandu suatu prosedur medis. Contoh radiologi intervensi adalah penggunaan rontgen angiografi untuk menemukan penyumbatan juga penyimpitan pembuluh darah.
Baca Juga: Ikatan Dokter Radiologi Bagikan 10 Ribu Masker Ke Ojol
Dengan adanya radiologi intervensi, dokter dapat mendeteksi dan melakukan prosedur tanpa harus melakukan operasi dengan sayatan terbuka yang lebar. Radiologi intervensi memungkinkan dokter hanya melakukan sayatan kecil atau bahkan tidak sama sekali untuk melakukan berbagai prosedur medis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.