JAKARTA, KOMPAS.TV- Bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto dinilai masih mengulang pola di tahun 2014 dan 2019 untuk menghadapi pertarungan di Pilpres 2024. Akibatnya, Prabowo masih lemah dukungan publik di wilayah kunci seperti di Jawa Timur.
Demikian Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (19/9/2023).
“Memang kalau dari sisi elektoral Gerindra atau Pak Prabowo itu membutuhkan daya dongkrak dukungan publik terutama dari wilayah Jawa Timur,” kata Burhanuddin.
“Karena bagaimanapun Pak Prabowo per hari ini itu, kelemahan elektoral nya kurang lebih mengulang pola yang sama di Pilpres 2014 dan 2019 yaitu minim dukungan di wilayah kunci ini.”
Baca Juga: Herzaky: Kemana pun Demokrat Berlabuh, AHY Tidak Pernah Pasang Target Harus Cawapres
Wilayah Jawa Timur dikenal sebagai basis warga NU dan populasi terbesar kedua setelah Jawa Barat.
Namun, sambung Burhanuddin, jika mengacu pada survei-survei sebelum 2014 dan 2019 ada perbedaan terutama di basis konstituen NU (Nahdlatul Ulama) jelang Pilpres 2024.
Jika dulu yang memiliki kedekatan kultural dan kedekatan ideologis solid memilih Joko Widodo di Pilpres, tidak demikian untuk Pilpres kali ini.
“Kalau sekarang itu lebih spread out, tidak ada yang dominan, memang masih banyak yang memilih Ganjar, tapi yang memilih Pak Prabowo cukup besar,” ungkap Burhanuddin.
“Saya sendiri tahu kenapa kemudian akhirnya Anies memilih Muhaimin Iskandar jadi bakal cawapres, karena memang kurang dukungan di kalangan warga NU, bahwa apakah punya efek atau tidak untuk menarik basis NU memilih Mas Anies ya kita tunggu.”
Baca Juga: Pengamat: Meskipun Dukung Prabowo, tapi AHY Tak Punya Peluang Jadi Cawapres di Pilpres 2024
Pilpres 2024 mengemuka tiga poros kekuatan yang akan berhadapan memenangkan suara rakyat. Ketiganya dengan mesin politik yang dimiliki, mencoba untuk mendongkrak kantong-kantong suara agar bakal capres dan cawapresnya menang Pilpres 2024.
Ketiga bakal capres dan cawapres yang hingga kini terungkap di publik adalah Anies Baswedan yang menggandeng Muhaimin Iskandar dengan Nasdem, PKB dan PKS.
Lalu ada Prabowo Subianto yang maju untuk ketiga kalinya sebagai bakal capres di Pilpres 2024 dan belum menentukan siapa bakal cawapresnya.
Terakhir, Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, juga belum menentukan siapa bakal cawapresnya untuk berlaga di Pilpres 2024.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.