JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Etik Partai Golkar bakal memanggil kedua pihak yang membuat kericuhan di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG).
Ketua Dewan Etik Partai Golkar Mohammad Hatta menilai munculnya GMPG merupakan dinamika kader partai yang memiliki kartu anggota.
Namun jika kehadiran GMPG sudah mengeruhkan suasana, membuat elektabilitas partai turun, hal ini masuk kepada pelanggaran etik.
"Kami akan klarifikasi pihak-pihak yang membuat kericuhan, jika terdapat data pelanggaran sesuai dengan kode etik, maka kami akan tingkatkan sidang pelanggaran," ujar Hatta di Satu Meja the Forum KOMPAS TV, Rabu (26/7/2023).
Hatta mengingatkan sebagai kader partai, seharusnya memahami perangkat dan ketentuan hukum organisasi.
Baca Juga: Respons Airlangga Soal Pemukulan Jurnalis KompasTV di Lokasi Acara Diskusi GMPG
Jika ingin membuat kelompok menggunakan nama semacam suborganisasi maka harus melihat apakah keahadirannya berbenturan denagn organisasi yang secara resmi dibentuk partai.
Menurut Hatta nama GMPG memang tidak ada dalam AD/ART partai. Namun pihaknya memandang kemunculan GMPG merupakan dinamikan kader muda partai yang memiliki kartu anggota.
Akan tetapi Hatta mengingatkan kehadiran GMPG yang diisi kader partai juga harus memahami perangkat dan ketentuan hukum organisasi.
"Kalau itu (GMPG) berbentuk dinamika sekelompok anak muda, kita anggap sebagai demokratis dinamika pemuda. Kalau sudah menjurus kepada mengeruhkan suasana, membuat elektabilitas partai turun, ini masuk kepada kasus dugaan pelanggaran etik," ujar Hatta.
Di kesempatan yang sama Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menilai kericuhan di acara tersebut sebenarnya bisa tidak terjadi jika ada kedewasaan dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), organisasi sayap resmi Partai Golkar.
Baca Juga: Kronologi Pemukulan Wartawan KompasTV oleh Orang Tak Dikenal saat Meliput Diskusi GMPG di Jakarta
Menurut Ridwan kemunculan GMPG ini membuat risih AMPG, karena menilai GMPG bukan organisasi resmi sayap Partai Golkar yang sembarangan menggunakan nama partai.
Meski bukan organisasi resmi, sambung Ridwan, GMPG memiliki sejarah dalam menyatukan partai saat dualisme kepemimpinan di tubuh Golkar serta mendorong Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Ridwan menjelaskan inisiator GMPG adalah Ahmad Doli Kurnia yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Muhammad Syamsul Rizal dan Sirajuddin Abdul Wahab.
Mereka membuat nama GMPG untuk menyelamatkan Golkar saat Ketua Umum Golkar Setya Novanto tersandung masalah. Atas tindakan GMPG yang menemui tokoh-tokoh senior Partai Golkar, ketiganya dipecat.
"Setelah Novanto jatuh, GMPG ini mendukung Airlangga dan buat komitmen mendukung Airlangga Golkar harus bersih. Maka Airlangga membuat jargon Golkar bersih. Mereka (GMPG) tampil lagi karena melihat Golkar tidak bersih sekarang," ujar Ridwan.
Baca Juga: Isu Musyawarah Luar Biasa Partai Golkar, Airlangga Hartarto: Tidak Ada Munaslub!
Adapun kericuhan terjadi sebelum diskusi yang digagas GMPG dimulai. Diskusi bertema "Selamatkan Partai Golkar: Menuju Kemenangan Pileg 2024" yang digelar di Restoran Pulau Dua, Senayan, Rabu siang (26/7/2023), mendadak batal lantaran adanya massa tidak dikenal meminta agar diskusi tidak dilanjutkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.