JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan peringatan terkait potensi gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan akibat dampak dari fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang menyebabkan kekeringan.
Menurut Dwikorita, situasi ini memiliki potensi untuk mengancam ketahanan pangan nasional.
"Pemerintah daerah perlu melakukan aksi mitigasi dan aksi kesiapsiagaan segera," kata Dwikorita dikutip dari BMKG, Senin (24/7/2023).
Baca Juga: Peringatan BMKG: Beberapa Wilayah Perairan Indonesia Berpotensi Gelombang Tinggi Hari Ini
"Lahan pertanian berisiko mengalami puso alias gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman," ujarnya.
Fenomena El Nino dan IOD Positif saling memperkuat, yang berakibat pada musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering dan rendahnya curah hujan.
"Jika biasanya curah hujan sekitar 20 mm per hari, maka selama musim kemarau ini bisa menjadi sebulan sekali atau bahkan tidak ada hujan sama sekali."
Kekeringan kemarau yang diprediksi tiba Agustus hingga awal September, kata Dwikorita, kondisinya jauh lebih kering dibandingkan pada tahun 2020, 2021, dan 2022.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Sebagian Kota Indonesia Cerah Berawan, Efek El Nino & IOD yang Bikin Khawatir
Meski demikian, fenomena El Nino dan IOD Positif yang menurunkan suhu laut dan mengubah pola arus bisa jadi berdampak positif pada sektor perikanan.
"Perubahan ini biasanya meningkatkan hasil tangkapan ikan. Kita perlu memanfaatkan peluang ini untuk mendukung ketahanan pangan nasional," tuturnya.
Di tengah ancaman kemarau ini, Plt Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengimbau masyarakat untuk berhemat air.
Kondisi kekeringan ini tidak hanya dapat mempengaruhi sektor pertanian, tetapi juga memicu bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Baca Juga: Apa Itu Embun Upas? Ini Penjelasan BMKG, Lengkap dengan Penyebabnya
Belum lagi, kualitas udara yang kering dan berdebu rentan menimbulkan penyebaran penyakit.
Ardhasena meminta semua pihak untuk bijak dalam menggunakan air.
"Pakailah air sesuai kebutuhan. Gunakan bak penampungan untuk mengantisipasi kekurangan air dan matikan kran saat tidak digunakan," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.