JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut adalah tiga berita terpopuler Kompas TV, Senin (26/6/2023)
Kepala Kantor Sekretariat Presiden Moeldoko membantah kabar bahwa dirinya menjadi beking atau pelindung dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Ditanya soal kedekatan dengan pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, Moeldoko menjelaskan bahwa kedekatannya hanya biasa saja.
Selain itu, Moeldoko juga menjelaskan kondisi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun saat dirinya mengunjungi tempat tersebut.
Dirinya mengaku dua kali ke ponpes tersebut untuk memberikan ceramah kebangsaan.
“Tapi yang saya lihat bahwa norma-norma kebangsaan itu berjalan di sana. Lagu Indonesia Raya itu selalu dinyanyikan,”ujar Moeldoko saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin (26/6/2023).
Baca Juga: Yang Dilihat Moeldoko Saat Kunjungi Ponpes Al-Zaytun: Norma-Norma Kebangsaan Berjalan
Saat ditanya soal unsur penyimpangan di Al Zaytun, Moeldoko merasa dirinya tak punya kapasitas untuk menentukan hal tersebut.
“Kalau ini terjadi ada penyimpangan di sisi ajaran agama Islamnya kan ada MUI, bertindak dong,”ujar Moeldoko.
Presiden Joko Widodo tanggapi soal bentroknya jadwal pelaksanaan Piala Dunia U-17 dan konser Coldplay di Jakarta.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa masih banyak stadion yang bisa digunakan untuk menggelar Piala Dunia U-17 di Indonesia.
"Itu kepercayaan dunia internasional, kepercayaan dari FIFA. Saya sudah perintahkan kepada Ketua Umum PSSI untuk disiapkan secara betul-betul. Semuanya harus disiapkan betul," kata Jokowi.
"Stadion kita kan bukan cuma Gelora Bung Karno, ada JIS, Manahan, Jalak Harupat, ada Gelora Bung Tomo. Wong stadion kita tuh banyak yang sudah siap."
Piala Dunia U17 2023 sendiri akan digelar pada 10 November sampai 2 Dember mendatang.
Baca Juga: Jakpro Pastikan JIS Siap Jadi Venue Piala Dunia U-17: Kita Sudah Siapkan Fasilitas!
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri temukan adanya indikasi pelanggaran atau kecurangan perangkat pertandingan sepak bola.
Dalam waktu dekat, Kapolri akan mengirimkan satgas anti-mafia bola untuk melakukan pendalaman. Dirinya belum bisa menyebutkan siapa perangkat pertandingan tersebut.
Listyo juga membuka ruang pengaduan bagi masyarakat yang ingin melaporkan dugaan tindakan kecurangan mafia sepak bola. Menurutnya, Polri sejak awal berkomitmen untuk mengawal dan mendukung kompetisi sepak bola di Indonesia agar berjalan dengan adil.
"Tolong berikan informasi kepada kami dan kalau kami bisa dapatkan, akan diproses. Kalau di kepolisian, prosesnya pasti pidana," ujarnya.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit : Satgas Antimafia Bola Usut Pengaturan Skor, Dalam Waktu Dekat...
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.