Ia mengatakan Daniel orang yang baik, sehingga Susi tak menyangka Egianus adalah orang yang biadab.
“Saya pernah bertemu Daniel Kogoya, Beliau orangnya baik. Mengapa Egianus Kogoya menjadi orang biadab,” ujarnya.
“Kasih bakar pesawat orang yang selama ini bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa semua yang dibutuhkan dan membawa orang Papua ke mana saja dibutuhkan. Apa dosa saya? Apa salah saya?” lanjut dia.
Susi pun menegaskan dirinya semakin marah setelah mendengar bagaimana KKB menembaki dan membunuh pasukan TNI yang ingin mengevakuasi pilotnya.
“Pasukan TNI itu dipersiapkan untuk mengevakuasi jika jadi diserahkan (sandera). Mereka anak-anak muda, bukan pasukan tempur, tapi mereka ditembaki begitu saja. Saya marah, saya ikut marah,” katanya.
Susi pun kemudian menanggapi permintaan Phil agar tentara TNI yang bertugas di Papua ditarik.
“Bagaimana meminta TNI ditarik, sementara mereka dibantai, kan tidak mungkin. Pendeta Phil atau Pak Bishop, kan nggk mungkin tho,” ujarnya.
“Ingin komunikasi, ingin negosiasi, tapi dua hari kemudian mereka bantai TNI. Saya tak habis pikir,” lanjut Susi.
Susi dengan marah menegaskan dirinya memang mencari makan di Papua, tapi ia juga banyak membantu masyarakat Papua.
“Saya cuci luka anak-anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar, pilot saya diculik. Apa kejahatan saya, sehingga mereka jahati saya seperti ini,” ucapnya.
Baca Juga: Soal Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB Papua, Mahfud MD: Pemerintah Sedang Menyusun Langkah
“Lalu kemudian, tiba-tiba mereka mau negosiasi dengan TNI dan polisi, saya sudah senang. Tapi dua hari kemudian ditembakinya TNI, itu apa. Katanya mau negosiasi, tapi kalian bunuh putra-putra bangsa, saya lebih marah lagi,” tutur Susi.
Saking marahnya, Susi mengaku dirinya sampai menangis karena saking sedih dan kesalnya.
“Kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri. Saya cari makan untuk menghidupi ratusan ribu orang, kalian aniaya. Saya marah sekali pak Phil,” akunya.
“Saya marah, saya sedih, dan saya menangis,” tambah Susi Pudjiastuti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.