Kompas TV nasional humaniora

Buntut Perempuan Jatuh dari Lift Kualanamu, Ahli Kebijakan Publik Desak Kemenhub Audit Semua Bandara

Kompas.tv - 3 Mei 2023, 21:04 WIB
buntut-perempuan-jatuh-dari-lift-kualanamu-ahli-kebijakan-publik-desak-kemenhub-audit-semua-bandara
Pengamat kebijakan publik sekaligus pengamat penerbangan Alvin Lie mendorong Kemenhub lakukan audit di semua bandara buntut dari kasus perempuan jatuh dari lift Bandara Kualanamu, Rabu (3/5/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli kebijakan publik Alvin Lie mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaudit semua bandara usai peristiwa jatuhnya seorang perempuan dari lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Saya mendorong agar kemenhub melakukan audit tidak hanya di Bandara Kualanamu, tapi juga di semua bandara tentang fasilitas-fasilitas pubiknya, tentang keamanan," kata Alvin di Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (3/5/2023).

Ia menegaskan, peristiwa jatuhnya perempuan bernama Aisiah Sinta Hasibuan pada 24 April 2023 lalu merupakan masalah keamanan serius.

"Ini merupakan sesuatu yang serius," tegas Alvin Lie, yang juga mengamati ranah penerbangan ini.

Ia menduga, ada masalah teknis dan non-teknis yang menyebabkan peristiwa fatal tersebut terjadi.

"Yang agak kurang masuk akal itu, bagaimana pintu lift yang seharusnya tidak bisa dibuka, itu bisa dibuka dengan mudah dengan tangan kiri dari korban, seorang perempuan yang tidak terlatih," terangnya.

"Ini menunjukkan adanya sesuatu yang tidak beres pada lift itu," imbuhnya.

Baca Juga: Erick Thohir Dukung Proses Investigasi Kasus Wanita Jatuh di Lift Bandara Kualanamu

Ia pun mempertanyakan perawatan lift tersebut maupun masalah-masalah teknis lain yang menyebabkan korban terjatuh.

Berdasarkan pengamatannya, selama tiga tahun pandemi Covid-19, biaya perawatan fasilitas-fasilitas bandara sangat minim. 

"Beberapa fasilitas lift dan eskalator itu juga ketika rusak diperbaiki sebisanya, karena anggarannya terbatas," ujarnya.

Ia menduga, keterbatasan anggaran untuk perawatan fasilitas bandara menyebabkan lift di Bandara Kualanamu tidak dalam kondisi prima.

"Saya khawatir, keterbatasan anggaran ini yang kemudian menyebabkan kondisi lift itu tidak dalam kondisi 100 persen," ujarnya.

Selain itu, ia juga menduga ada masalah sistem pengawasan di Bandara Kualanamu.

Sebab, meski ada CCTV, jenazah korban Aisiah baru ditemukan tiga hari setelah dilaporkan hilang, yakni pada 27 April 2024, ketika jenazahnya sudah mulai membusuk.

"Apa yang terjadi di Kualanamu sudah menunjukkan adanya celah keamanan di sana, bagaimana sesuatu yang terjadi di dalam lift dan sebenarnya terekam di CCTV namun terlewatkan oleh petugas keamanan," terangnya.

"Di sini bukan alatnya saja, yang saya khawatirkan adalah kompetensi petugasnya," imbuhnya.

Baca Juga: Pengamat IT Soal CCTV Perempuan Jatuh di Lift Bandara Kualanamu: Janggal, Ada yang Ditutupi

Ia mendorong agar Kemenhub tak hanya memeriksa kondisi fasilitas, namun juga petugas keamanan yang menerapkan peraturan atau SOP bandara dengan tepat.

"SOP ada, peraturan ada, tapi apakah benar-benar diterapkan sebagaimana mestinya?" ucapnya.

Hari ini, Rabu (3/5/2023) polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Bandara Kualanamu atas kasus Aisiah yang jatuh dari lift.

Saat melakukan olah TKP, polisi menguji lift di bandara, termasuk pemeriksaan di lantai dasar lift.

Polisi juga menyelidiki keberadaan celah ruang di lift Bandara Kualanamu.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi, Achmad Rifai menyebut, ada lima personel Bandara Kualanamu yang dinonaktifkan.

Kelima personel yang dinonaktifkan tersebut terdiri dari dua pejabat senior manager bidang operasi dan teknik, serta tiga personel operation security bidang CCTV operator.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x