JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Presiden Jokowi lebih menunjukkan tendensi politik ketimbang persoalan kinerja jika benar-benar melakukan reshuffle kabinet.
Pernyataam itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Rabu (1/2/2023).
“Memang tendensi politik untuk reshuffle kali ini memang lebih kuat ketimbang persoalan-persoalan kinerja,” ucap Adi Prayitno.
Sebab, kata Adi Prayitno, jika memang Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet dasarnya persoalan kinerja tentu ada menteri-menteri selain dari Partai NasDem yang juga pantas direshuffle.
“Kenapa saya sebut ada tendensi politiknya jauh lebih mengemuka, karena kalau bicara tentang kinerja saya kira banyak menteri yang lain juga layak untuk dievaluasi. Misalnya nih, Kementerian ESDM dari dulu kan lifting minyak tidak pernah sampai target satu juta barel per hari misalnya, kenapa tidak dievaluasi,” ujar Adi Prayitno.
Baca Juga: Ferdy Sambo Ingin Divonis Bebas, Pengacara Keluarga Brigadir J: Ini yang Sebenarnya Halusinasi
“Ataupun misalnya soal Ketenagakerjaan kita, saat ini banyak orang nganggur, banyak orang miskin tapi tidak pernah disinggung misalnya untuk dilakukan reshuffle atau pun performa di bidang ekonomi yang pertumbuhannya tidak memuaskan pascapandemi covid.
Adi menambahkan, tendensi politik dalam reshuffle lebih menguat juga didasari oleh sejumlah fakta politik yang belakangan ini terjadi.
Dimulai dari hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang tidak terlihat cukup baik usai dukungannya pada Anies Baswedan sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.
Tidak hanya itu, Adi juga mengingat Presiden Jokowi pernah menghindar untuk dipeluk oleh Surya Paloh. Termasuk, tidak hadirnya Presiden Jokowi dalam perayaan hari ulang tahun Partai NasDem.
Baca Juga: Mahfud MD: Hakim Sidang Ferdy Sambo Cs Tak akan Terpengaruh Tipuan dan Jebakan, Saya Kenal
Bahkan baru-baru ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tidak diundang hadir ke istana meskipun materi pembahasan rapat menyoal tentang beras.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.