JAKARTA, KOMPAS.TV – MAARIF Institute kembali menggelar penganugerahan MAARIF Award, Sabtu (17/12/2022).
Penyelenggaraan tahun ini merupakan pemberian penghargaan ke-9 sejak diberikan pertama kali tahun 2007.
Direktur Eksekutif MAARIF Institute Abd Rohim Ghazali menyatakan, MAARIF Award merupakan kegiatan untuk menemukan pihak penggerak dan tangguh yang berjuang untuk kemanusiaan di tingkat akar rumput.
Para penerima MAARIF Award ini merupakan aktivis pelopor dan penggerak proses perubahan sosial yang memiliki pemikiran inklusif dan aksi kemanusiaan sebagaimana perjuangan Buya Syafii Maarif.
Baca Juga: Merawat Pemikiran Buya Syafii Maarif tentang Islam, Toleransi dan Pancasila
Almarhum Buya Syafii Maarif dikenal luas sebagai guru bangsa yang lantang membela pluralisme, keadilan sosial, dan mengampanyekan koeksistensi antarkelompok yang berbeda.
“MAARIF Award dianugerahkan kepada individu atau lembaga yang kiprahnya dalam melembagakan nilai kebinekaan sudah teruji konsistensinya dan eksistensinya diterima oleh ragam pihak masyarakat,” ujar Rohim dalam siaran pers yang diterima KOMPAS.TV, Sabtu (17/12/2022).
Rohim menambahkan proses penetapan peraih penghargaan MAARIF Award 2022 tak berlangsung singkat.
Dewan juri MAARIF Award 2022 melakukan proses persidangan dan investigasi yang ketat.
Baca Juga: Belajar Kesederhanaan dari Sang Guru Bangsa, Buya Syafii Maarif - ROSI
Rikard Bagun, salah satu dewan juri yang juga Dewan Pengawas MAARIF Institute menjelaskan, nama-nama yang lolos untuk menerima MAARIF Award 2022 telah melewati tahap seleksi administratif.
Kemudian dipilih dewan juri untuk diobservasi dan diinvestigasi secara empirik di lapangan atau daerah oleh Tim MAARIF Award 2022 untuk memastikan kelayakannya.
Calon penerima penghargaan adalah pihak yang mencerminkan pemikiran Buya Syafii tentang kemanusiaan, keindonesiaan, dan kebinekaan.
“Kami lebih fokus mencari calon penerima anugerah ke daerah, orang yang belum pernah mendapat penghargaan,” ujar Rikard.
Baca Juga: MAARIF Institute Kecam Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Dukung Polisi Usut Tuntas
Setelah melalui proses pencarian dan penjaringan yang cukup panjang, MAARIF Award 2022 ini telah menemukan figur, baik individu maupun institusi, yang dapat menjadi role model dalam membangun kohesi sosial dan membangun optimisme di tengah ancaman polarisasi politik dan resesi ekonomi global.
Dewan Juri telah memutuskan untuk memberikan MAARIF Award 2022 kepada dr Athaillah A Latief, Sp.OG.
Athaillah merupakan tokoh Muhammadiyah yang berperan penting dalam memperjuangkan kemajemukan dan nilai-nilai toleransi di Bireun, Aceh, melalui pendidikan dari berbagai jenjang, pemberdayaan ekonomi masyarakat, advokasi pendirian rumah ibadah, pendampingan kesehatan, dan pencegahan aborsi.
Aksi kriminal sekelompok warga terhadap pendirian masjid yang telah mendapat IMB di Samalanga tidak menyurutkan kegigihan Athaillah.
Baca Juga: Tepat di Hari Pahlawan, Muhammadiyah Resmikan "Serambi Buya Syafii Maarif"
Ia setia menempuh perlawanan secara konstitusional, tidak menganjurkan cara-cara kekerasan.
Kedua, award diberikan kepada Badan Pertimbangan Kesehatan Daerah (BPKD) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sebuah lembaga kesehatan yang diinisiasi bersama masyarakat sipil dan pihak pemerintah melakukan kerja kemanusiaan melalui program rumah tunggu bersalin.
BPKD Manggarai Barat berupaya mengurangi kematian ibu dan anak baru lahir di Manggarai, yang selama ini menjadi problem yang sangat tinggi.
Baca Juga: Isi Surat Buya Ma'arif ke Jokowi: Batin Saya Menjerit, Tolong Para Dokter ini..
Ketiga, Inkubator Bisnis (INBIS) Permata Bunda Bontang, merupakan unit usaha dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Permata Bunda Bontang, Kalimatan Timur.
Sejak Tahun 2013, program kewirausahaan berkelanjutan bagi anak berkebutuhan khusus telah memberi manfaat kepada 11.460 orang di Bontang terhitung sampai tahun 2021.
Ditemui di sela penganugerahan MAARIF Award, Athaillah menyampaikan terima kasih karena MAARIF Institute telah mengapresiasi kerja-kerja kemanusiaan dan perjuangannya menegakkan hak konstitusi umat beragama di Bireun.
Ia memaknai apresiasi dan penghargaan ini bukanlah sebagai sebuah kebanggaan yang lebih, tapi memaknainya sebagai satu kelanjutan amanah baru.
Baca Juga: Buya Syafii Maarif di Mata Anak Muda - ROSI
"Untuk melanjutkan kerja-kerja keislaman dan kemanusiaan yang tidak pernah boleh berhenti sampai akhir hayat," ujar Athaillah.
Para penerima MAARIF Award adalah orang-orang yang tidak hanya berkomitmen pada keragaman, tetapi juga mampu memajukan kemandirian warga negara untuk meningkatkan kualitas hidup dan memuliakan martabat manusia.
Malam Penganugerahan MAARIF Award 2022 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewanta.
Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, Ketua Yayasan Ahmad Syafii Maarif Rizal Sukma, Clara Joewono, Suyoto, Rikard Bagun, Fajar Riza Ul Haq, dan Direktur Eksekutif MAARIF Institute Abdurrohim Ghazali dan sejumlah tokoh lainnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.