Athaillah merupakan tokoh Muhammadiyah yang berperan penting dalam memperjuangkan kemajemukan dan nilai-nilai toleransi di Bireun, Aceh, melalui pendidikan dari berbagai jenjang, pemberdayaan ekonomi masyarakat, advokasi pendirian rumah ibadah, pendampingan kesehatan, dan pencegahan aborsi.
Aksi kriminal sekelompok warga terhadap pendirian masjid yang telah mendapat IMB di Samalanga tidak menyurutkan kegigihan Athaillah.
Baca Juga: Tepat di Hari Pahlawan, Muhammadiyah Resmikan "Serambi Buya Syafii Maarif"
Ia setia menempuh perlawanan secara konstitusional, tidak menganjurkan cara-cara kekerasan.
Kedua, award diberikan kepada Badan Pertimbangan Kesehatan Daerah (BPKD) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Sebuah lembaga kesehatan yang diinisiasi bersama masyarakat sipil dan pihak pemerintah melakukan kerja kemanusiaan melalui program rumah tunggu bersalin.
BPKD Manggarai Barat berupaya mengurangi kematian ibu dan anak baru lahir di Manggarai, yang selama ini menjadi problem yang sangat tinggi.
Baca Juga: Isi Surat Buya Ma'arif ke Jokowi: Batin Saya Menjerit, Tolong Para Dokter ini..
Ketiga, Inkubator Bisnis (INBIS) Permata Bunda Bontang, merupakan unit usaha dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Permata Bunda Bontang, Kalimatan Timur.
Sejak Tahun 2013, program kewirausahaan berkelanjutan bagi anak berkebutuhan khusus telah memberi manfaat kepada 11.460 orang di Bontang terhitung sampai tahun 2021.
Ditemui di sela penganugerahan MAARIF Award, Athaillah menyampaikan terima kasih karena MAARIF Institute telah mengapresiasi kerja-kerja kemanusiaan dan perjuangannya menegakkan hak konstitusi umat beragama di Bireun.
Ia memaknai apresiasi dan penghargaan ini bukanlah sebagai sebuah kebanggaan yang lebih, tapi memaknainya sebagai satu kelanjutan amanah baru.
Baca Juga: Buya Syafii Maarif di Mata Anak Muda - ROSI
"Untuk melanjutkan kerja-kerja keislaman dan kemanusiaan yang tidak pernah boleh berhenti sampai akhir hayat," ujar Athaillah.
Para penerima MAARIF Award adalah orang-orang yang tidak hanya berkomitmen pada keragaman, tetapi juga mampu memajukan kemandirian warga negara untuk meningkatkan kualitas hidup dan memuliakan martabat manusia.
Malam Penganugerahan MAARIF Award 2022 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewanta.
Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, Ketua Yayasan Ahmad Syafii Maarif Rizal Sukma, Clara Joewono, Suyoto, Rikard Bagun, Fajar Riza Ul Haq, dan Direktur Eksekutif MAARIF Institute Abdurrohim Ghazali dan sejumlah tokoh lainnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.