JAKARTA, KOMPAS.TV – Jutaan kendaraan diperkirakan bakal meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada periode mudik Natal dan tahun baru (Nataru).
Perkiraan itu disampaikan oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (12/12/2022).
Ia memperkirakan jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek mencapai 2,73 juta unit, atau meningkat 2,6 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang jumlahnya 2,6 juta kendaraaan.
"Naik 2,6 persen dibandingkan Nataru tahun 2021 sebesar 2,6 juta kendaraan," kata dia, dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Jelang Nataru, Harga Kebutuhan Pokok Mulai Naik
Menurut Subakti, pergerakan normal kendaraan di tol milik Jasa Marga atau pergerakan pada bulan Juni adalah 2,5 juta kendaraan.
Jika dibandingkan dengan posisi normal, kenaikan jumah kendaraan selama Nataru sebesar 8,4 persen.
Jasa Marga telah menyiapkan sejumlah strategi untuk persiapan jalur mudik Nataru yang bersamaan dengan libur sekolah.
Strategi tersebut di antaranya berupa rencana rekayaaa lalu lintas, dan pengoperasian fungsional sejumlah tol.
Menurut Subakti, strategi yang telah dibuat diharapkan dapat mendorong kelancaran kendaraan yang melintas di tol.
Ia juga menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas yang menjadi perhatian khusus yakni ruas Jakarta-Cikampek (KM 48-KM 66, dan KM 70-KM72).
Sementara ruas Jakarta-Palimanan (KM 185-KM 188). Sementara itu, akan dioperasikan secara fungsional penambahan 1 lajur 2 arah ruas Jakarta-Cikampek (KM 50- KM 66) sepanjang 16 km.
Menurutnya, Jasa Marga menilai tidak diperlukan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di ruas tersebut.
Ia menambahkan, nantinya akan ada pengoperasian fungsional ruas Jakarta-Cikampek 2 Selatan (Sadang-Kutanegara) sepanjang 8,5 km.
Kendaraan, lanjut dia, bisa masuk ke tol Cipularang (Sadang KM 76) dan keluar jalan arteri untuk kembali masuk jalan tol Jakarta Cikampek (Karawang Barat KM 46).
"Strategi yang kami siapkan dan kami perhitungkan bisa saja lebih dari itu. Memang mobilitas ini akan mengalami peningkatan di seluruh wilayah yang dikunjungi," ungkap Subakti.
Baca Juga: BPTD Pelabuhan Padangbai Siapkan Kapal Tambahan Jelang Nataru
"Distribusinya itu ke arah timur trans Jawa 47 persen, ke arah barat (Merak menuju Sumatera) 30,6 persen, dan Tol Trans Sumatera ke arah Selatan dari Ciawi ke Sukabumi 20,5 persen," lanjutnya.
Sementara itu, untuk menjamin rest area tetap berfungsi sebagaimana seharusnya, sistem one way juga tidak diberlakukan saat Nataru.
"Jalan tol itu lancar jika volume capacity ratio di bawah 0,8 persen, dan setelah kami hitung, untuk Nataru ini kita tidak perlu adanya one way, karena rest area-nya harus tetap hidup," lanjutnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.