Seiring waktu, lantaran lokasinya yang sangat strategis, Keraton Yogyakarta kemudian mengembangkan kawasan ini menjadi hotel bintang 5, hotel bintang 4, dan pusat perbelanjaan Plaza Ambarrukmo.
Untuk properti hotel, kabarnya Keraton Yogyakarta menyerahkan pengelolaan kepada pihak ketiga melalui kontrak build-operate-transfer atau BOT.
Baca Juga: Abu Bakar Ba’asyir Turut Doakan Acara Pernikahan Kaesang-Erina, Begini Isi Doanya
Saat ini, pihak Keraton menggandeng PT Putera Mataram Mitra Sejahtera untuk mengelola properti hotel.
Pendopo Royal Ambarrukmo dibangun pada 1857 oleh Sultan Hamengku Buwono VI.
Pendopo ini merupakan bangunan semi outdoor tanpa dinding yang melambangkan keterbukaan Raja kepada seluruh rakyatnya.
Sejak dibangun, Pendopo Agung tidak mengalami perubahan bentuk kecuali lebarnya.
Bentuk dasarnya adalah 'Joglo Sinom' dengan ukuran 32 x 32,4 meter, mengarah ke selatan.
Atapnya ditopang oleh total 36 pilar dari tiga jenis; 4 Saka Guru (pilar utama), 12 Saka Penanggap (pilar sub utama) dan 20 Saka Penitih (pilar luar dan pendukung).
Semua pilar dihiasi dengan ukiran seperti 'Wajikan', 'Saton', 'Tlacapan', 'Mirong' dan 'Praba' - masing-masing diletakkan di atas 'umpak' (dasar batu) yang diukir dengan kaligrafi Arab.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.