Dalam analisisnya, Alvin juga mengecek riwayat penerbangan pesawat itu dalam satu pekan terakhir.
Pada 24 Oktober 2022, pesawat melakukan enam kali penerbangan dengan total jam terbang selama 8 jam 11 menit.
Kemudian 25 Oktober tidak melakukan penerbangan.
Lalu, pada 26 Oktober sudah melakukan tiga penerbangan, dari Makassar ke Soetta, Soetta ke Tanjung Pandan, kemudian kembali ke Soetta.
“Sebetulnya pesawat ini dalam kondisi laik operasi. Kalau tidak laik operasi, penerbangan pertama pasti sudah bermasalah,” ungkap Alvin.
Terkait kemungkinan penyebab mesin terbakar, Alvin menduga adanya foreign object debris (FOD).
“Tapi kita tidak boleh menutup telinga adanya FOD, foreign object debris, yaitu serpihan atau benda asing yang ada di landasan pacu yang belum terdeteksi oleh petugas yang membersihkan, itu bisa masuk,” papar Alvin.
Baca Juga: Kata Lion Air Soal Mesin Terbakar: Pada Ketinggian 3.000 Kaki, Pilot Merasa Kinerja Mesin Tak Sesuai
Alvin menilai, kerusakan yang terjadi pada mesin pesawat cukup serius karena foto mesin yang beredar, terlihat sirip dalam mesin rontok.
“Ini bukan sesuatu yang lazim dan seharusnya tidak terjadi. Yang jelas, sirip di dalam mesin rontok semua, kerusakan yang sangat serius,” pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.