MALANG, KOMPAS.TV - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Tim investigasi Polri hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait tragedi tewasnya 125 orang usai pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam lalu.
Upaya penyelidikan yang dilakukan Tim Investigasi Polri tersebut, kata Dedi, salah satunya dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca Juga: Ternyata Tiket Arema Vs Persebaya Dijual hingga 45.000 Lembar, Padahal Polisi Hanya Bolehkan 25.000
Dedi menuturkan pemeriksaan kepada beberapa saksi tersebut dilakukan pada hari ini, Senin, 3 Oktober 2022.
"Tim investigasi Polri dari Bareskrim akan melakukan pemeriksaan ke beberapa saksi," kata Dedi dalam konferensi persnya di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).
Irjen Dedi menjelaskan beberapa saksi yang akan diperiksa pada hari ini antara lain Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru atau LIB.
Kemudian, Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur, Kadispora Provinsi Jawa Timur hingga panitia penyelenggara pertandingan derbi Jawa Timur itu.
Baca Juga: Petisi Publik Desak Polisi Setop Penggunaan Gas Air Mata usai Tragedi Kanjuruhan
"Saksi yang diperiksa antara lain dari Dirut LIB, Ketua PSSI Jatim, kemudian ketua panitia penyelenggara dari Arema," ucap Dedi.
"Kemudian Kadispora Provinsi Jatim yang insyaallah akan dimintai keterangannya oleh penyidik hari ini."
Sebelumnya, pertandingan Arema melawan Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu lalu menimbulkan ratusan korban jiwa.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan jumlah meninggal akibat kerusuhan pascapertandingan Arema vs Persebaya berjumlah 125 orang.
Baca Juga: Pengamat: Pengamanan Sepak Bola Berbeda dengan Pengamanan Demo, Tak Boleh Ada Gas Air Mata
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Dinkes kabupaten/Kota Malang.
Jumlah tersebut, kata Kapolri, berbeda dari laporan sebelumnya. Menurut mantan Kabareskrim Polri itu, hal tersebut terjadi karena ada yang tercatat ganda.
"Tadi hasil verifikasi terakhir dengan data yang ada di Dinkes baik kabupaten/kota terkonfirmasi sampai saat ini terverifikasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasikan 129 orang," ucap Kapolri.
"Namun, saat ini data terakhir dari hasil pengecekan tim DVI dan Dinkes jumlahnya 125 orang karena ada yang tercatat ganda."
Baca Juga: Panglima TNI Angkat Bicara: Tentara Pelaku Kekerasan di Kanjuruhan Diumumkan Besok, akan Dipidanakan
Kemudian, lanjut Listyo Sigit, pihak kepolisian akan melakukan pendalaman lebih lanjut terkait insiden tersebut.
"Tentunya kami melakukan langkah lanjutan, dengan tim DVI dan penyidik untuk melakukan pendalaman lebih lanjut, untuk menginvestigasi secara tuntas," ujar Kapolri.
Listyo Sigit mengatakan, nantinya hasil investigasi tersebut akan disampaikan kepada seluruh masyarakat.
"Yang jelas kami akan serius dan mengusut tuntas dan tentunya terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan," kata Kapolri.
Baca Juga: Kompolnas Dalami Keputusan PT LIB Ngotot Gelar Laga Malam di Kanjuruhan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.