JAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas HAM RI mendapat sorotan tidak transparan karena sengaja melipat kertas saat menjelaskan sejumlah temuan dalam penyelidikan kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menghormati penilaian publik bahwa Komnas HAM tidak transparan.
Beka juga mengakui ada data yang ditutup dalam jumpa pers tersebut. Namun, hal itu dikarenakan demi melindungi privasi orang-orang yang dekat dengan almarhum Brigadir J termasuk keluarga.
Baca Juga: Soal Hasil Pemeriksaan CCTV Kematian Brigadir J, Kuasa Hukum Irjen Ferdy Sambo: Mari Stop Spekulasi
"Kenapa ditutupi, bahwa Komnas HAM melindungi data pribadi. Kecuali data tersebut disebutkan yang bersangkutan bisa dibuka, tentu saja bisa bisa dibuka," ujar Beka saat dihubungi di program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (30/7/2022).
Beka juga menegaskan pihaknya tetap menjunjung tinggi independen dalam penyelidikan kasus kematian Brigadir J.
Ia menilai ada yang penjelasan yang hilang dari potongan video Komisioner Choirul Anam melipat kertas saat konfrensi pers.
Video tersebut menjadi viral dan menjadi sorotan bahwa Komnas HAM menutup-nutupi penyelidikan kematian Brigadir J.
Baca Juga: Pengacara Brigadir J Tidak Yakin Kertas yang Ditutup Komnas HAM Berisi Nomor-Nomor Telepon
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.