MAKKAH, KOMPAS.TV – Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyebutkan, waktu tunggu haji di Indonesia lebih baik dibandingkan waktu tungguh haji di negara tetangga Malaysia.
Hilman menyebutkan, dibandingkan Malaysia, masyarakat Indonesia lebih beruntung karena masa tunggu haji yang lebih singkat berdasarkan kuota.
Hilman mengatakan hal itu usai bertemu tim Tabung Haji Malaysia di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia Daerah Kerja Mekkah untuk berdiskusi tentang penyelenggaraan ibadah haji 2022.
"Untuk waktu tunggu, Indonesia lebih beruntung karena mendapatkan kuota lebih besar," katanya di Mekkah, Arab Saudi, Kamis (21/7/2022) dikutip dari Antara.
Tahun ini, Malaysia memberangkatkan 14.600 orang dari total kuota normal 31.000 dan Indonesia memberangkatkan 100.051 orang dari kuota normal sebanyak 200.000 jemaah pertahun.
Kata Hilman, masa tunggu haji bagi umat Islam di Indonesia mencapai 86 tahun jika kuota yang diberikan hanya 50 persen dan 43 tahun untuk kuota 100 persen.
Baca Juga: Misi Haji Indonesia Ketemu Malaysia di Makkah, Sama-sama Mengeluh Biaya Masyair dari Saudi
Ketua Tabung Haji Malaysia Dato' Sri Syed Saleh Syed Abdul Rahman mengatakan, umat Islam di Malaysia harus menunggu 141 tahun jika kuota yang diberikan 100 persen.
"Kalau kuota 50 persen masa tunggu bisa hampir 300 tahun," katanya.
Selain karena kuota terbatas, lamanya waktu tunggu di Malaysia juga karena aturan ketat yang diterapkan di negara itu.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.