“Tergantung hasil rembuk rakyat PSI. Rembuk rakyat ini merupakan jajak pendapat terbuka. Kami tanya ke masyarakat, siapa calon yang layak didukung. Ada 9 nama, termasuk Pak Ganjar, Andika, Mahfud MD, Tito Karnavian, Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan lain-lain,” kata Grace.
Sebagai informasi, Sunny Tanuwidjaja dikenal sebagai staf khusus dan orang dekat Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI.
Kedekatan itu semakin diketahui publik, ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kasus suap proyek reklamasi pantai Jakarta, awal tahun 2016.
Baca Juga: Anies Baswedan Kabarkan Ibu dan Anaknya Positif Covid-19, tapi Tidak Mengalami Gejala Apapun
Dalam perkara ini, Ahok dan Sunny kemudian menjadi saksi sidang kasus suap izin reklamasi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Juli 2016.
Sunny masuk ke PSI sekitar tahun 2018 silam. Kala itu, Sunny terdaftar sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.
Hal itu dibenarkan oleh Sekjen PSI Raja Juli Antoni. Ia mengungkapkan nama Sunny sudah terdaftar sejak lama di susunan kepengurusan PSI. "Nama Sunny sudah ada di dokumen struktur kepengurusan PSI sejak lama. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, tidak perlu juga ditutupi. Dokumen itu adalah dokumen publik. Dokumen itu sudah menyebar dari dulu. Jadi bukan struktur kepengurusan baru," kata Toni Rabu (28/2/2018) silam.
Saat ini, dukungan Sunny untuk Anies Baswedan memang belum terkonfirmasi. Namun yang pasti, Anies Baswedan merupakan satu di antara figure yang memang memiliki peluang dipilih pada Pilpres 2024.
Dalam survei Litbang Kompas periode Juni 2022, Anies Baswedan menempati posisi ketiga dalam papan atas elektabilitas capres 2024 yang dipilih.
Posisinya tepat berada di bawah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Sekjen PDIP: Sudah Dukung Anies Baswedan, Nasdem Harus Sosialisasi Perubahan Nama Jalan di Jakarta
Selain itu, nama Anies Baswedan juga menjadi nama yang direkomendasikan Partai NasDem sebagai capres 2024.
Ia dipilih sebagai rekomendasi pertama, di antara nama lainnya yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubenur Jawa Tengah.
Tapi, sebagaimana diketahui, hingga kini bekas Mendikbud era Presiden Jokowi tersebut belum juga terdaftar dalam partai politik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.