Sebelumnya DPP PKB membuka pintu untuk berkoalisi dengan PKS di Pilpres 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai bila kedua partai itu bergabung, persoalan politik identitas yang ada di Indonesia akan selesai.
"Apakah misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik. Serahkan ke PKB sama PKS, selesai itu politik identitas,” ujar Jazilul kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).
Sama seperti Aboe Bakar, Jazilul melihat PKB dengan PKS memiliki banyak kesamaan.
Keduanya merupakan parpol yang lahir di era reformasi dan sama-sama memiliki basis suara yang kuat di basis suara kelompok Islam.
Baca Juga: PKB Buka Opsi Koalisi Pilpres 2024 dengan PKS
Jazilul juga meyakini peluang meraih kemenangan di Pilpres 2024 juga sangat besar.
Ia mengingatkan pada 1999 PKS dan PKB dan partai berbasis Islam lainnya yang masuk dalam koalisi poros tengah dapat mengantarkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai presiden RI ke-4.
Saat itu, PKS masih bernama Partai Keadilan (PK).
Selanjutnya, pada Pemilu 2004, PKB kembali berada dalam satu koalisi dengan PKS dan sejumlah parpol lain dan berhasil mendudukkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) sebagai presiden dan wakil presiden.
"Artinya koalisi PKB dengan PKS ini bukan hal baru, bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang, sangat mungkin," ujar Jazilul.
Wakil Ketua MPR RI menambahkan pemilu adalah terminal perubahan. Masyarakat menginginkan hal baru.
Baca Juga: Golkar Sodorkan Nama Airlangga Jadi Capres di Koalisi Indonesia Bersatu
Salah satu bentuknya adalah terjadi koalisi PKB-PKS dan bisa menjadi magnet bagi partai lain untuk ikut.
Selain itu, Pemilu 2024 tidak ada calon petahana dan menjadi momentum baru bagi partai-partai menengah seperti PKB dan PKS untuk menunjukkan taringnya.
"Apakah mampu mendudukkan pasangan yang diharapkan masyarakat yang nantikan akan memberikan jalan baru bagi Indonesia di mana hari ini mengalami kesulitan. Kami yakin, seandainya kami bergabung pasti ada partai-partai lain yang bergabung," ujar Jazilul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.