JAKARTA, KOMPAS TV - Sejumlah kepala daerah akan berakhir masa jabatannya di tahun 2022.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah posisi yang akan menempati penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, akan purna tugas sebagai Gubernur DKI pada Oktober mendatang.
Sejumlah kalangan mengusulkan nama Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono untuk menjadi penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Kasetpres Pastikan Jokowi Tak Akan Reshuffle Kabinet Pada Rabu Pon Besok
Lalu, bagaimana tanggapan Kasetpres Heru Budi Hartono ihwal adanya usulan tersebut?
Ia mengaku hingga saat ini tak pernah terbesit pikiran untuk menggantikan Anies Baswedan sebagai penjabat gubernur DKI Jakarta.
"Ya memang saya berkarier lama di Pemda DKI, tapi belum ada kepikiran ke sana," kata Heru seperti dilansir dari Antara, Rabu (18/5/2022).
Selain itu, hingga saat ini belum ada pembicaraan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) soal dirinya untuk menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Belum ada pembicaraan ke arah itu, dan masih banyak kandidat yang lebih baik," kata dia.
Sebelumnya, Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono merupakan sosok tepat sebagai Penjabat (pj) Gubernur DKI Jakarta setelah Anies Baswedan demisioner pada Oktober 2022.
Dia beranggapan Heru memiliki kriteria lebih komplit dibandingkan dua nama lain yang juga disebut-sebut yakni Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) yang juga eks timses Presiden Joko Widodo Juri Ardiantoro dan Sekda DKI Jakarta Marulah Mattali.
"Menurut saya, dari tiga nama calon pejabat Gubernur DKI, Heru yang paling tepat," ujar Taufik seperti dikutip, Selasa (17/5/2022).
Menurutnya Heru memiliki sejumlah keunggulan dibanding dua calon lainnya. Pertama, kata Taufik, Heru pernah berkarier sejak jadi staf hingga sebagai pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
"Dia lebih paham Jakarta karena pernah menjadi pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI. Dia memulai karir dari bawah sampai Walikota dan bahkan sampai pada kepala badan di tingkat provinsi," katanya.
Keunggulan lainnya dalah kedekatan Heru dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah terjalin sejak Jokowi menjadi Gubernur DKI.
"Yang kedua, tentunya kedekatan dengan presiden, terlebih dengan jabatan yang diembannya sekarang," ujar dia.
Baca Juga: Anggota Komisi II DPR: Pemerintah Harus Evaluasi Penjabat Kepala Daerah Secara Berkala
Heru juga, menurut Taufik, memiliki komunikasi yang baik dengan DPRD DKI sejak lama, sehingga akan memudahkan tugasnya saat diberi amanah menjadi pj Gubernur DKI Jakarta.
"Ketiga, sudah barang tentu kompetensinya memadai dan punya banyak relasi dengan para anggota legislatif," ucapnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.