Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, mewawancara pakar herpetologi (ilmu mempelajari kehidupan reptil dan amfibi) dari LIPI, Amir Hamidy. Ia menyatakan buaya yang muncul pada tiga lokasi ini berjenis buaya muara (Crocodulus Porosus), yang berukuran terbesar diantara jenis buaya lainnya.
Amir Hamidy menyatakan Jakarta mempunyai habitat buaya muara yang terletak di hutan mangrove pada tahun 1920 silam, namun kini tidak terdengar lagi. Saat Jakarta semakin padat, buaya di habitat hutan mangrove kemungkinan punah atau bermigrasi ke tempat lain. Khusus jenis buaya muara, satwa ini dapat berpindah antar pulau dan mampu beradaptasi sangat baik di lingkungan baru.
Pakar Herpetologi LIPI menyatakan buaya biasa bergerak mencari posisi ternyaman untuk muncul ke permukaan dan mencari makan tanpa gangguan. Namun, jika buaya terus berada di dalam air, ini menunjukkan bahwa hewan itu takut dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya buaya adalah hewan pemalu, enggan muncul siang hari dan menghindari keramaian. Buaya lebih suka muncul malam hari, jauh dr sorotan manusia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.