"Meski saya tidak pernah mengajar (Khofifah), tapi saya mengamati beliau sejak sekitar 1993 ketika menjadi anggota DPR RI. Saat itu, beliau adalah yang termuda," sambungnya.
Bahkan, Suko menambahkan, Khofifah sudah menunjukan sikap sebagai perombak pada masa-masa awalnya di parlemen.
"(Khofifah pernah) melakukan interupsi di DPR saat zaman orba (orde baru), yang saat itu mayoritas anggotanya 'yes man'," ujar Suko.
"Itu luar biasa. Sosok pembaruan, dan menjadi guru tidak hanya bagi perempuan, tapi juga laki-laki," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Suko sepakat untuk menyebut Khofifah sebagai tokoh perempuan hebat masa kini, yang mirip dengan RA Kartini.
"Beliau seorang leader, menginspirasi banyak orang, berjuang untuk persamaan hak politik, hadir di tengah-tengah politik dunia yang didominasi laki-laki, dan beliau terbukti bisa memimpin," tegas Suko.
Baca Juga: Said Abdullah-Khofifah Raih Penghargaan PWI Jatim Award Kategori Tokoh Nasional
Terlebih, saat ini Khofifah pun sudah dapat tergolong sebagai politisi senior dengan etika dan sopan santun dalam berpolitik.
Misalnya dalam pendekatan ke masyarakat, Suko mengatakan bahwa Khofifah punya cara tersendiri yang kemudian menunjukkan sisi keibuannya.
"Kita tahu, pendekatan kultural yang selalu ia lakukan itu hebat dan dalam sekali. Bagi politisi muda juga, Khofifah merupakan politisi panutan," tutur Suko.
"Etikanya, santunnya, cara berpolitik beliau, itu bisa menjadi patokan dan percontohan bagi anak-anak muda juga," tandasnya.
Sumber : Tribun Jatim
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.