JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyatakan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng akan mulai disalurkan mulai pekan ini. BLT minyak goreng diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu di Indonesia yang terdaftar melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, program ini nantinya masuk dalam rumpun bansos pangan Kementerian Sosial dan Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BPTKLWN) oleh TNI/Polri. “Khusus penyaluran melalui TNI/Polri kemungkinan bisa dilakukan mulai minggu depan usai revisi dokumen teknis selesai. Kami Rakor teknis untuk revisi dokumen, teknis administrasi, mulai pedoman umum, dokumen pelanggaran, dan lain-lain. Target minggu depan selesai dan mudah-mudahan langsung bisa disalurkan TNI/Polri,” kata Susi dalam konferensi pers BLT Minyak Goreng, Jumat (8/4).
Susi menambahkan, Program BLT minyak goreng di rumpun BTPKLWN, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi teknis dengan TNI/Polri yang menyalurkan. Rakor juga dilakukan bersama Kemenkeu dan K/L terkait untuk mendorong percepatan penyaluran BLT. "Program BLT minyak goreng harus tersalurkan pada Ramadan. Paling lama 1 minggu sebelum Idul Fitri. Artinya kedua program ini harus betul-betul cepat disalurkan,” imbuhnya.
Adapun penyaluran dari rumpun bansos pangan Kemensos akan menyasar pada 20,65 juta KPM, yang terdiri dari 18,8 juta penerima BPNT Kartu Sembako dan 1,85 penerima yang tidak menerima BPNT.
Dari rumpun BT-PKLWN, penyaluran menyasar 2,5 juta PKL dan pemilik warung, utamanya adalah PKL dan warung makanan atau gorengan di 514 kabupaten/kota.
Baca Juga: Bantuan Program Sembako (BPNT) 2022 Cair, Pos Indonesia Salurkan Rp 600 Ribu Untuk 18,8 Juta KPM
Sekjen Kemensos Harry Hikmat menambahkan Kemensos akan melakukan upaya verifikasi setiap bulan untuk menjamin validitas dan reabilitas data tersebut. "Kemensos sudah melakukan upaya verifikasi dan validasi secara terus menerus. Kalau dulu minimal dua tahun sekali, sekarang setiap bulan Mensos menetapkan DTKS sesuai hasil update terbaru dan itu sudah name by address dan sudah padan dengan data Dukcapil untuk NIK dan nomor KK,” imbuh Harry.
Selain data by name by address, DTKS juga dilengkapi foto kondisi rumah penerima bantuan yang didapatkan melalui geo-tagging. Untuk pengecekan kondisi rumah penerima bantuan juga akan dilakukan secara langsung ketika melakukan penyaluran BTL minyak goreng dilakukan.
Penyaluran BLT minyak goreng sendiri akan dilakukan serentak di total 83 kabupaten/kota yang terdiri dari 42 kabupaten/kota yang sebelumnya sudah menjadi daerah salur Pos Indonesia saat penyaluran bansos sembako, dan limpahan 41 kabupaten / kota lainnya dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang terkendala saat penyaluran.
“Nilainya Rp 100 ribu, dan nantinya akan diterimakan langsung tiga bulan April, Mei, Juni. Sehingga yang akan diterima oleh KPM sebesar Rp 300 ribu. Melalui bantuan ini diharapkan bisa membantu meringankan beban keluarga kurang mampu dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok termasuk kenaikan harga minyak goreng,” imbuhnya.
Penyaluran BLT minyak goreng sendiri sudah mulai disalurkan saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Pasar Angso Duo Jambi pada Kamis (7/4) lalu. Sebanyak 100 KPM di wilayah Jambi sudah mendapatkan bantuan dari Presiden ini sebesar Rp 300 ribu.
Baca Juga: Sosialisasi Siaran Digital, 796 STB Disalurkan di Provinsi Lampung
Karena banyaknya jumlah KPM dan terbatasnya waktu pembagian, ada kemungkinan juga pembagian BLT minyak goreng juga akan disalurkan oleh PT Pos Indonesia.
Capaian target pada penyaluran bansos triwulan pertama tahun ini, membuat kepercayaan Kemensos kepada PT Pos Indonesia tidak diragukan lagi.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi, mengatakan dipercayakannya PT Pos Indonesia untuk kembali menyalurkan bansos minyak goreng ini, merupakan sebuah amanah dan sekaligus kepercayaan yang harus dipertahankan.
Berbekal data dan jejak rekam pengalaman dalam menyalurkan bantuan sosial serta capaian target yang bagus, PT Pos Indonesia bertekat akan menyelesaikan target penyaluran bansos minyak goreng kepada 20 juta 650 ribu KPM, sebelum hari raya Idul Fitri.
“Ya ini tantangan lagi, di bulan Ramadan apalagi ya. Tapi karena arahan Presiden agar bantuan ini dapat diterima KPM secepatnya untuk membantu kebutuhan saat puasa maka target kami semoga bisa kami selesaikan sebelum hari raya Idul Fitri nanti. Terhitung dari hari ini setidaknya kami juga memiliki waktu tiga minggu untuk menyalurkan bantuan ini,” katanya.
Terkait jumlah bantuan yang akan diterima oleh para KPM nanti, Faizal menjelaskan jumlahnya yakni Rp 500 ribu. Jumlah tersebut terdiri atas Rp 300 ribu dari akumulasi tiga bulan bantuan langsung tunai minyak goreng yang nilainya Rp 100 ribu per bulan dan Rp 200 ribu dari bantuan sosial sembako untuk bulan April.
Tantangan penambahan jumlah KPM dari sebelumnya 18,8 juta menjadi 20,6 juta juga membuat PT Pos Indonesia akan mengubah strategi penyaluran. Meski penyaluran bansos sembako dan bansos minyak goreng ini tetap akan menggunakan tiga metode yakni penyaluran door to door , penyaluran melalui komunitas, dan penyaluran melalui Kantor Pos.
“Strateginya nanti sedikit berubah, jika yang kemaren kita menyelesaikan penyaluran untuk wilayah yang susah seperti terpencil, terjauh, dan medan jalanan dikerjakan di akhir, pada penyaluran besok untuk wilayah tersebut akan disalurkan terlebih dahulu. Ini juga melihat karena warga di lokasi yang mudah dijangkau cenderung lebih cepat proses pembagiannya berdasarkan pengalaman kemarin. Sementara untuk tenaga penyalur jumlahnya kurang lebih sebanyak 13.000 petugas yang terdiri dari karyawan PT Pos Indonesia dan tenaga luar yang direkrut untuk penyaluran ini,” pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.