JAKARTA, KOMPAS.TV – Isu perombakan kabinet (reshuffle) kembali mengemuka beberapa waktu belakangan.
Kabar ini terus mencuat pasca merapatnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke barisan koalisi partai politik pendukung pemerintah.
Bahkan, kabar reshuffle ini pun dikonfirmasi Wali Kota Bogor yang juga kader PAN, Bima Arya Sugiarto.
Isu reshuffle ini juga mendapat komentar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS mempertanyakan rencana reshuffle kabinet tersebut justru dilakukan saat kinerja pemerintah dipersepsikan bagus berdasarkan sejumlah hasil survei.
Baca Juga: Kabar Kocok Kabinet Bakal Mengakomodir PAN Ramai Diperbincangkan, Berikut Selengkapnya
“Agak lucu, tingkat kepuasan masyarakat tinggi, tapi kok ada reshuffle,” ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada Kompas TV, Sabtu (12/3/2022).
Meski demikian, Mardani mengingatkan bahwa memang ada sejumlah permasalahan misalnya menyangkut kelangkaan minyak goreng, serta polemik rencana pembangunan ibu kota negara baru.
Mardani menyatakan, partai politik memang memiliki hak untuk memilih bergabung ke pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin.
Baca Juga: Gerindra Tanggapi Kabar PAN Masuk Kabinet: Tergantung Presiden, Dibutuhkan atau Enggak
“Silakan yang ingin bergabung ke Pak Jokowi adalah hak semua partai. Saya mendoakan siapa pun partai yang mengambil keputusan semata-mata untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” tuturnya.
Mardani juga menegaskan, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden, meskipun menjadi aneh karena dilakukan justru di tengah kabar kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
Sebelumnya, Sekretaris Gerakan Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PKB Luqman Hakim mengembuskan kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Maret 2022 nanti akan melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga: Nasdem Pasrah bila Kadernya di Kabinet Indonesia Maju Kena Reshuffle
"Kalau kabar kabar warung kopi begitu, infonya akhir Maret ini," kata Luqman kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).
Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu mengaku mendapatkan bocoran bahwa nantinya PAN akan mendapatkan jatah satu kursi satu menteri dan wakil menteri.
Namun, ia tak menjelaskan ihwal sosok kader PAN yang akan menjadi pembantu presiden tersebut.
"PAN dapet satu menteri plus satu wamen," ujarnya.
Ia mengaku belum bisa menjelaskan lebih rinci terkait sosok dan posisi yang akan dirombak oleh Presiden Jokowi nanti.
"Tapi belum tahu pastinya kapan dan posisinya apa, masih kabar-kabar sih," kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.