JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan meminta konfirmasi ke pihak kepolisian Brasil terkait temuan paket berisi organ manusia yang diduga dipesan oleh seorang perancang busana atau desainer asal Indonesia.
Hal itu dilakukan menyusul berita pengungkapan sindikat perdagangan organ manusia usai kepolisian Brasil melakukan penggerebekan di Amazonas State University atau Universidade do Estado do Amazonas (UEA) di Kota Manaus, Brasil.
Dalam proses penyelidikan, pihak kepolisian Brasil mengungkap ada indikasi paket berisi organ manusia yang dipesan oleh seorang desainer asal Indonesia.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadivhumas) Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan sejak berita penggerebekan itu tersebar, pihak kepolisian maupun International Criminal Police Organization (Interpol) Brasil belum memberikan informasi kepada Polri dan Interpol Jakarta.
"Sebagai langkah kecepatan, Interpol Jakarta akan meminta informasi kepada Interpol Brasil terkait info tersebut," kata Dedi, Kamis (24/2/2022), dikutip dari Antara.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Brasil Tewaskan 146 Orang, 191 Masih Belum Ditemukan
"Rencananya hari ini (Kamis) akan dikomunikasikan dulu dengan Interpol Brasil," tambah Dedi.
Paket Berisi Potongan Kaki dan Tiga Plasenta
Kepolisian Brasil mengungkap sindikat perdagangan organ manusia setelah melakukan penggerebekan di laboratorium Kampus UEA di Kota Manaus. Penggerebekan tersebut sebagai upaya pemerintah Brasil dalam memberantas perdagangan manusia, termasuk organ manusia.
Dugaan keterlibatan perancang busana asal Indonesia tersebut terungkap dari temuan pesanan berisi potongan kaki dan tiga plasenta untuk dikirim ke Singapura.
Organ manusia tersebut telah diawetkan oleh seorang profesor di laboratorium anatomi manusia di Kampus UEA.
Otoritas Brazil menyampaikan paket berisi organ manusia tersebut dipesan oleh seorang perancang busana Indonesia.
Menyeret Nama Desainer Arnold Putra
Dalam kasus paket berisi organ manusia ini, pihak kepolisian menyebut penerima organ manusia diduga adalah seorang influencer dan desainer asal Indonesia, Arnold Putra.
Sebelumnya, nama Arnold sempat menghebohkan industri fashion di tahun 2020 dengan rancangan tas yang terbuat dari tulang belakang anak osteoporosis
Baca juga: Mantan Bintang Brasil Robinho Divonis 9 Tahun Penjara Terkait Kasus Pemerkosaan
Arnold menyebut bahwa tulang manusia tersebut didapat secara legal dan bersertifikat dari Kanada.
Belum lama ini, Arnold juga sempat memancing perhatian warganet saat muncul dengan seragam mirip organisasi Pemuda Pancasila, di Paris Haute Couture Week.
Vice World News juga sempat mengonfirmasi kantor Imigrasi Singapura atas dugaan perdagangan organ ini, dan dikabarkan sedang menyelidiki tujuan kedatangan Arnold Putra ke Singapura.
Pihak imigrasi hanya menyebut Arnold datang ke Singapura pada bulan Februari untuk perayaan Tahun Baru Imlek.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.