JAKARTA, KOMPAS.TV - Fase pertama uji klinis Vaksin Merah Putih mulai digelara hari Rabu (9/2/2022) ini di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Vaksin Merah Putih ini dikembangkan oleh peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan perusahaan farmasi swasta PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Direktur Utama RSUD Dr Soetomo, Dr Joni Wahyuhadi mengungkapkan, fase pertama uji klinis Vaksin Merah Putih melibatkan 90 orang subjek penelitian.
"Vaksin Merah Putih hari ini clinical trial fase I ada 90 orang sasaran," kata Joni dalam acara Kick Off Uji Klinis Vaksin Merah Putih, Rabu (09/02/2022).
Fase pertama uji klinis dilakukan mulai dari 9 Februari 2022 dan berakhir pada 8 Maret 2022.
Joni tak menyebutkan berapa lama hasil uji klinis bisa diketahui. Namun, dia menuturkan jika hasilnya bagus, uji klinis akan dilanjutkan ke tahap kedua.
Menurut Joni, sudah terdapat 400 orang sukarelawan telah siap mengikuti fase kedua uji klinis pada manusia. Fase kedua uji klinis itu berlangsung selama satu tahun dimulai pada 11 April 2022. "Kemudian nanti clinical trial fase II sekitar April ada 400 orang," ungkapnya.
Baca Juga: Selain Booster, Menkes Harap Vaksin Merah Putih Bisa Diberikan ke Anak Usia di Atas 3 Tahun
Pengujian fase ketiga baru bisa dilakukan setelah dipastikan hasil uji fase kedua dinyatakan baik, bermanfaat, dan mempu mencapai target atau efikasi yang bagus. Jika terpenuhi, Joni mengatakan telah ada 5.000 relawan yang siap mengikuti fase III.
"Kalau hasilnya baik, bermanfaat, efikasinya bagus akan dilanjutkan ke clnical trial fase III," ujarnya menjelaskan.
Sebagai informasi, sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan Persetujuan Protokol Uji Klinik (PPUK) vaksin Merah Putih berbasis inactivated virus.
Artinya, jika PPUK telah diberikan, vaksin Merah Putih bisa digunakan untuk uji klinik pada subjek manusia.
"Kami akan menginformasikan, telah diberikannya PPUK untuk vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus yang dikembangkan oleh Unair dan PT Biotis Pharmaceuticals," kata Penny dalam konferensi pers, Senin (7/2/2022).
Penny menjelaskan, pemberian persetujuan uji klinik juga berdasarkan pada pertimbangkan data studi praklinik atau non klinik.
Baca Juga: BPOM Berikan Izin Uji Klinis Vaksin Merah Putih pada Manusia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.