JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaparkan data kasus aktif Covid-19 hampir tembus di angka 2.000.
Per 9 Januari 2022, ada tambahan 407 kasus, terdiri dari 350 kasus impor dan 57 kasus transmisi lokal yang mengakibatkan kasus di Jakarta berjumlah 1.874 kasus.
Jumlah tersebut, sama dengan empat kali lipat jika dibandingkan dengan kasus pada Hari Libur Natal yang mencapai 377 kasus.
Demikian Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia sebagaimana dikutip dari Kompas.com. Senin (10/1/2022)
"Perlu digarisbawahi bahwa 1.415 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri," ucap Dwi Oktavia.
Sejak 2 Maret 2020 hingga saat ini, total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 867.302 kasus dengan rincian 851.839 dinyatakan sembuh, 1.874 dalam perawatan, dan 13.589 meninggal dunia.
Baca Juga: Update Omicron di Indonesia: Kemenkes Umumkan 75 Kasus Baru per Sabtu 8 Januari, Total 414
Peningkatan angka kasus di DKI Jakarta dengan adanya Oimicron, berbanding lurus dengan situasi di sejumlah negara yang juga terdeteksi Omicron.
Selain itu, kasus ini berangsur meningkat seiring ditemukannya transmisi lokal di wilayah DKI Jakarta.
Berikut catatan penularan Omicron di Jakarta sejak ditemukan pada 16 Desember 2021:
16 Desember: 1 kasus transmisi lokal
17 Desember: 2 kasus impor
19 Desember: 2 kasus impor
23 Desember: 3 kasus impor
24 Desember: 13 kasus impor
25 Desember: 24 kasus impor, 1 kasus transmisi lokal
27 Desember: 1 kasus transmisi lokal
28 Desember: 3 kasus impor
29 Desember: 17 kasus impor, 1 kasus transmisi lokal
Baca Juga: Update Omicron di Indonesia: Kasus Terus Bertambah, Didominasi Orang yang Sudah Vaksin
31 Desember: 68 kasus impor
2 Januari: 12 kasus impor, 1 kasus transmisi lokal
3 Januari: 5 kasus impor, 7 kasus transmisi lokal
4 Januari: 90 kasus impor
7 Januari: 32 kasus impor, 28 transmisi lokal
8 Januari: 9 kasus impor, 13 transmisi lokal
9 Januari: 70 kasus impor, 5 transmisi lokal
Dalam keterangannya, Dwi Oktavia meminta masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19, termasuk varian Omicron.
Sebab, Covid varian Omicron lebih cepat menular ketimbang varian yang sudah ada.
Di samping itu, Dwi Oktavia menambahkan Pemprov DKI akan terus meningkatkan pelacakan atau tracing untuk deteksi dini penyebaran Covid-19 di Jakarta.
“Target pelacakan ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 88.084 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 743.310 per sejuta penduduk,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.