Baca Juga: Geger di Penghujung 2021, Muncul Uang Kertas Nominal Rp200 RIbu BI Langsung Beri Penjelasan
Bahan plastik yang digunakan pada uang ini disebut memperpanjang masa edar ketimbang uang kertas. Pasalnya uang plastik tidak mudah lusuh dan gambar yang tercetak lebih bagus dan tajam.
Namun, popularitas uang ini merosot tajam setelah Bapak Pembangunan itu mundur dijatuhkan oleh gerakan reformasi, 21 Mei 1998 silam. Tercatat segala yang berhubungan dengan Soeharto menjadi tak laku.
Dalam pemberitaan Harian Kompas, 31 Agustus 2000 silam para pedagang hingga pegawai kafe tak mau menerima atau dibayar dengan uang tersebut meski masih berlaku.
Seorang pedagang nasi di wilayah Palmerah Barat tak mau menerima uang emisi 1993 atau 1995 itu dan meminta pelanggannya membayar pakai uang lain.
"Kalau gambar (uang) Soeharto beginian udah kagak laku lagi. Di mane-mane juga ditolak," kata pemilik warung nasi.
Baca Juga: Uang Rp10 Ribu Lawas Dihargai Kolektor 1.000 Kali Lipat, Punya dan Mau Ditukarkan? Ini Syaratnya
Sebuah warung kopi yang digabung dengan usaha pijat bahkan menempel pengumuman di loket yang menyatakan tak ingin menerima uang tersebut.
"Tidak menerima pembayaran pakai uang bergambar Soeharto," tulis pengumuman itu.
Salah seorang pramuria bahkan menyatakan dirinya akan terbawa sial jika memegang uang bergambar Soeharto.
"Saya kalau memegang uang Soeharto jadi sial," ujar seorang pramuria.
Nah, apakah Anda masih menyimpan uang kertas pecahan Rp50 ribu bergambar Presiden ke-2 RI Soeharto?
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.