JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah mempertanyakan rencana Pemprov DKI Jakarta yang mengajukan anggaran renovasi sekolah dalam jumlah sedikit.
"Saya enggak paham juga kenapa dari eksekutif masih menganggarkan cuma yang sedikit-sedikit saja," kata Ima saat dihubungi melalui telepon, dikutip Kamis (18/11/2021).
Padahal, kata Ima, anggota Dewan sudah menyampaikan setiap tahunnya terkait sekolah rusak yang sudah harus diperbaiki melalui kunjungan ke sekolah yang sudah tidak layak pakai.
"Kita kan juga infoin sekolah mana aja yang perlu direhab, sekolah mana aja yang di dapilnya (perlu diperbaiki), masing-masing Komisi E melaporkan setiap kita rapat," katanya.
Baca Juga: Anggota DPRD Marah, Pemprov DKI Dinilai Tak Serius Program Rehabiltasi Sekolah
Ima mengatakan, pihaknya sudah memberikan usulan untuk memfokuskan renovasi pada sekolah SD, SMP, hingga SMA. Namun, Pemprov DKI justru fokus pada pembenahan bangunan TK.
"Di satu sisi, kita usulkan banyak SD, SMP, SMA, sekarang yang mereka fokusin adalah TK-TK," kata Ima.
Karena itulah ia merasa usulan dari anggota Dewan tidak didengarkan oleh pihak Pemprov DKI.
"Makanya Dewan sekarang kayak ngerasa usulan kita engga ada yang masuk," katanya.
Ima mengaku tidak memahami bagaimana Pemprov DKI mengaplikasikan usulan-usulan Dewan menjadi program, padahal ia mengatakan usulan anggoat Dewan akan berdampak langsung bagi masyarakat.
"Saya juga tidak paham bagaimana mereka memprogramkan usulan-usulan karena yang kami usulkan hal-hal yang pasti langsung bermanfaat untuk warga ketika kita reses kita menampung, kita mengaspirasikan ke mereka," katanya.
Baca Juga: Bangunan SMAN 96 Jakarta Roboh, Ini Penjelasan Wagub DKI
Ima menyebutkan, berdasarkan catatan fraksi PDI-P, anggaran rehabilitasi sekolah di Jakarta untuk tahun 2022 hanya sebesar Rp 21,2 miliar.
Menurut Ima, anggaran program rehabilitasi sekolah sendiri secara keseluruhan diperkirakan dapat mencapai angka kurang lebih Rp 500 miliar.
Ima menyayangkan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengabaikan program rehabilitasi sekolah, terlebih jika melihat latar belakangnya yang kuat di dunia pendidikan.
"Padahal beliau (Anies Baswedan) juga salah satu pemerhati pendidikan ya," tandas Ima.
Baca Juga: Sebagian Bangunan SMAN 96 Roboh, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Minta Polisi Ikut Turun Tangan
Sebelumnya diberitakan, sebagian gedung sekolah SMA Negeri 96 Jakarta di Jalan Jati Raya No 40 RT 7/RW 12, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, roboh pada Rabu (17/11/2021) siang sekitar pukul 14.45 WIB.
Bangunan sekolah yang roboh tersebut sedang direnovasi menyeluruh oleh PT Adhi Karya bersama PT Penta Rekayasa sejak dua bulan lalu.
Berdasarkan keterangan Kasiops Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Suket, terdapat empat korban terluka yang sudah dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Korban 4 Orang sudah dibawa ke rumah sakit terdekat dan untuk korban yang tertimbun info dari kontraktor nihil," tulis Suket dalam keterangannya, Rabu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.