Namun, dia menyayangkan pernyataan itu dan menilai komentar tersebut tidak pas dan kurang bijaksana dalam perspektif membangun spirit kenegarawanan.
"Pada dasarnya semua elemen sejarah bangsa ini punya peran strategis dalam pendirian NKRI, melahirkan Pancasila, UUD 1945 dalam keanekaragaman suku, ras, agama & golongan. Bhinneka Tunggal Ika," ujar Helmy menegaskan.
Baca Juga: Banyak Isu Tidak Jelas di Masyarakat, Menag Yaqut: Jangan Mudah Terprovokasi
Diberitakan sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut Kemenag merupakan hadiah khusus untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Hal tersebut diungkapkan oleh Yaqut pada di webinar "Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi" yang ditayangkan di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021).
Mulanya, Yaqut menyinggung terkait adanya perdebatan di Kementerian Agama, mengenai usulannya untuk mengganti tagline Kementerian Agama.
Saat itu mengaku akan mengubah tagline Kementerian Agama itu, Ikhlas Beramal. Sebab dirinya menilai tagline tersebut kurang cocok.
Kemudian perdebatan itu pun, kemudian berkembang pada sejarah asal usul Kementerian Agama.
“Karena waktu itu perdebatannya bergeser bahwa kementerian ini harus menjadi kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama. Ada yang tidak setuju, kementerian ini harus kementerian agama Islam karena Kementerian Agama itu adalah hadiah negara untuk umat Islam,” jelasnya.
Kemudian Yaqut menanggapi bahwa Kemenag merupakan hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum.
"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU," ujar Yaqut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.