JAKARTA, KOMPAS.TV – Viral di media sosial sebuah video yang merekam seorang anggota polisi berseragam membanting mahasiswa yang tengah melakukan unjuk rasa ke trotoar hingga mengalami kejang.
Insiden tersebut terjadi saat demostrasi peringatan Hari Ulang Tahun ke-389 Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021), di mana terjadi aksi bentrok antara massa aksi dan polisi.
Dalam video yang ramai di media sosial tersebut, polisi memiting leher mahasiswa. Polisi tersebut kemudian membantu mahasiswa ke trotoar hingga badan bagian belakangnya terbentur.
Baca Juga: Pengakuan Mahasiswa yang Dibanting Polisi hingga Kejang: Saya Maafkan, tapi Ingat Saya Tak akan Lupa
Tak lama setelah itu, mahasiswa tersebut mengalami kejang-kejang hingga beberapa polisi lain menolong mahasiswa tersebut dengan cara mendudukkan mahasiswa dan menepuk-nepuk bagian punggungnya.
Tindakan represif mendapat kecaman, termasuk cara polisi melakukan pertolongan pertama.
Melansir laman resmi Centers for Disease Control (CDC) cdc.gov, Kamis (14/10/2021), hal pertama yang harus dilakukan saat melihat seseorang kejang adalah tetap bersama orang tersebut sampai kejang berakhir dan korban benar-benar terjaga.
Berikut langkah-langkah umum untuk membantu seseorang yang mengalami kejang secara umum:
Baca Juga: Anggota Polisi Brigadir NP Minta Maaf dan Peluk Mahasiswa yang Dibantingnya hingga Kejang-Kejang
Selain itu, ada langkah-langkah pertolongan pertama pada kejang tonik klonik (grand mal) yang berbeda dengan kejang umum.
Kejang tonik klonik adalah jenis kejang yang ditandai dengan hilangnya kesadaran dan adanya kontraksi otot yang hebar pada penderita.
Saat mengalami jenis kejang ini, penderita mungkin akan menangis, jatuh, terguncang atau tersendak, hingga kehilangan kesadaran.
Baca Juga: Terungkap Identitas Polisi yang Banting Mahasiswa hingga Kejang-Kejang, Ternyata Berpangkat Brigadir
Kejang biasanya tidak membutuhkan perhatian medis darurat. Namun, ada beberapa kondisi yang membutuhkan bantuan medis apabila kejang berlangsung hingga lebih dari lima menit, orang tersebut terluka selama kejang, atau orang tersebut sebelumnya tidak pernah kejang.
Selain itu, bantuan medis darurat diperlukan apabila kejang terjadi di dalam air, orang yang mengalami kejang kesulitan bernapas atau bangun setelah kenang, mengalami kejang berulang, atau memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes, jantung, atau sedang hamil.
Sumber : Kompas TV/CDC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.