JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia mengatakan, developmentalisme membuat Profesor Nasional University of Singapore, Kishore Mahbubani, jatuh cinta kepada sosok Presiden Joko Widodo hingga memujinya sebagai jenius.
“Ini yang kira-kira mengapa Mahbubani menyebut Jokowi sebagai sosok yang jenius,” kata Burhanuddi Muhtadi kepada Kompas TV, Jumat (8/10/2021).
Namun begitu, Burhanuddin mencermati bahwa Mahbubani tidak memberikan kritik terhadap Jokowi perihal demokrasi, penanganan korupsi, hingga hak asasi manusia (HAM).
Dia memahami, hal itu dikarenakan Mahbubani yang disebutnya dekat sejumlah elite politik Indonesia tidak menganggap isu-isu tersebut krusial.
Baca Juga: Jokowi Disebut Gagal Semua Hal, Burhanuddin: Rocky Gerung Terlalu Mendramatisir
“Jadi sedikit sekali yang dia, bahkan nyaris tidak ada perhatian atau kritik Mahbubani terkait dengan isu demokrasi, isu terkait dengan pemberantasan korupsi yang merosot pada masa pemerintahan Pak Jokowi, isu terkait dengan proteksi hak asasi manusia itu nggak ada dalam tulisan Mahbubani,” jelas Burhanuddin.
Dengan titik berat Mahbubani soal developmentalisme, Burhanuddin menilai tentu saja itu menjadi kekuatan bagi orang untuk memuji Jokowi.
“Tidak ada yang salah dengan datanya tetapi tidak mengulas secara utuh. Tujuh tahun Pak Jokowi bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi demokrasi dan Hak Asasi Manusia.”
Diketahui sebelumnya, Kishore Mahbubani memberikan pujian pada Presiden Jokowi melalui artikel yang dipublikasikan berjudul The Genius of Jokowi pada 6 Oktober 2021.
Dalam tulisannya, Mahbubani menuliskan capaian Jokowi selama 7 tahun menjadi presiden Republik Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.