Gapura itu bertuliskan "Indonesia Aman Tentram Gemah Ripah Loh Jenawi" serta tulisan berbahasa Arab.
Di dalam kompleks rumah itu, terdapat sebuah bangunan semacam saung yang disebut sebagai 'Singgasana Raja'. Di singgasana itu ada sepasang kursi dan dua payung khas keraton.
Baca Juga: Warga Temukan Petirtaan Kuno Yang Diduga Peninggalan Kerajaan Kediri
Pengikut Kerajaan Angling Dharma bernama Aki Jamal menjelaskan kegiatan kerajaan lebih banyak di bidang sosial, terutama untuk menyejahterakan masyarakat miskin.
Menurut Jamal baginda kerap memperbaiki atau membangun kembali rumah-rumah masyarakat miskin di sekitar mereka dengan anggaran pribadi.
Kegiatan sosial membantu keluarga-keluarga miskin tersebut telah dimulai sejak tahun 2017.
“Tidak dibantu oleh pemerintah atau sumbangan-sumbangan. Itu murni semuanya pekerjaan Baginda,” ujar Jamal.
Baca Juga: Bukti Kerajaan yang Tertimbun Letusan Gunung Tambora
Lebih lanjut, Jamal menjelaskan Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus memiliki banyak santri. Dari para santri ini jugalah baginda mendapat penghasilan sekaligus membantu masyarakat sekitar.
“Karena baginda itu santri, muridnya banyak di mana-mana, santri-santrinya ini peduli. Santri ini membeli keramik, santri lainnya memberi juga. Semuanya diaturnya ke Baginda,” ujar Jamal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.