Kompas TV nasional peristiwa

Nelayan Takut Kapal Perang China, Pangkoarmada I Temukan Ini Saat Patroli di Laut Natuna Utara

Kompas.tv - 17 September 2021, 18:20 WIB
nelayan-takut-kapal-perang-china-pangkoarmada-i-temukan-ini-saat-patroli-di-laut-natuna-utara
Ilustrasi patroli di Laut Natuna Utara. TNI AL menjamin terus melakukan pengamanan di ZEE Laut Natuna Utara usai viral video nelayan melihat 6 kapal perang China. (Sumber: Kompas/Muhammad Ikhsan Mahar)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Fadhilah

NATUNA, KOMPAS.TV - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah melakukan patroli udara di Laut Natuna Utara, Jumat (17/9/2021) usai video viral nelayan melihat 6 kapal perang China.

Laksda TNI Arsyad Abdullah mengajak awak media ikut dalam patroli udara di atas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) Laut Natuna Utara.

Dalam patroli udara itu, Pangkoarmada I tidak menemukan keberadaan kapal perang atau coast guard negara asing. Ia juga tidak melihat kapal ikan asing.

Baca Juga: Kapal Perang China Berseliweran di Laut Natuna, Fadli Zon: Kenapa Negara Seolah Takluk?

“Anda lihat sendiri ada 4 kapal yang sedang melintas di perairan internasional karena ZEE adalah perairan internasional di mana merupakan hak lintas damai dari negara-negara yang akan melintas di perairan tersebut,” kata Arsyad pada awak media yang meliput patroli udara. 

Empat kapal yang melintas itu ada kapal niaga jenis tangker dan kontainer. Selain empat kapal itu, ada sejumlah kapal nelayan lokal.

Pangkoarmada I memastikan bahwa TNI AL hadir mengamankan Laut Natuna Utara dan seluruh wilayah perairan Indonesia.

Ia mengatakan, berdasarkan pasal 9 Undang-Undang No 34 Tahun 2004, TNI AL bertugas menjaga Laut Natuna Utara selama 24 jam.

TNI AL selalu menerjunkan setidaknya 3 unit hingga 5 unit kapal perang (KRI) untuk memantau wilayah perairan Natuna.

“Selain KRI, Operasi di Laut Natuna Utara juga melibatkan pesawat udara TNI AL untuk melakukan patroli udara maritim secara rutin di wilayah tersebut, seperti yang kita lakukan hari ini,” kata Laksda TNI Arsyad.

“Dari hasil patroli udara hari ini, saya meyakinkan bahwa unsur TNI AL dalam hal ini 3 KRI berada di Laut Natuna utara untuk menjaga keamanan laut dan memberikan rasa aman bagi para pengguna laut khususnya nelayan kita,” imbuhnya.

Pangkoarmada I juga menenangkan para nelayan terkait video viral yang merekam keberadaan kapal perang China.

Baca Juga: Anggota Komisi I DPR: Pengiriman KRI ke Laut Natuna Bukti Kegagapan Legislasi Soal Coast Guard

Menurutnya, ada hak pelayaran internasional atau freedom of navigation dalam ZEE Indonesia, di mana semua negara memiliki hak lintas damai di sana. 

Ia menyebut, kapal perang yang viral dalam video tersebut mungkin sedang melakukan hak lintas damai atau sedang melintas di Laut Natuna Utara. 

Hal serupa juga dikemukakan pengamat kemaritiman dan intelijen Soleman B Ponto pada Kompas TV.

“Tidak (perlu dikhawatirkan), itu adalah hal biasa. ZEE itu adalah wilayah freedom of navigation, jadi siapa pun boleh berlayar di sana, tidak boleh kita larang-larang,” ujar Soleman yang juga purnawirawan Laksda TNI pada 2011-2013.

Solamen menyebut, kapal asing boleh melintas asal tidak mencuri ikan di kawasan ZEE Laut Natuna Utara.

“Indonesia tidak punya hak untuk mengusir kapal-kapal yang ada di ZEE sepanjang mereka melaksanakan freedom of navigation, hanya berlayar di sana,” tegasnya.

Baca Juga: TNI AL Kerahkan Lima KRI Awasi Kapal Perang China di Laut Natuna Utara




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x