JAKARTA, KOMPAS.TV - Warna, dalam desain interior, merupakan salah satu aspek yang wajib diperhatikan karena pengaplikasiannya dapat memengaruhi kesan sebuah ruangan sekaligus perilaku penghuninya.
Oleh sebab itu, perancangan ruang juga membutuhkan psikologi warna untuk menentukan konsepnya. Sama halnya dengan branding sebuah produk.
Singkatnya, psikologi warna adalah studi yang membahas bagaimana warna dapat memengaruhi pandangan dan perilaku manusia.
Lantas, dalam arsitektur sendiri, seperti apa penerapan psikologi warna pada ruang dan bagaimana cara kerjanya?
Untuk menjawabnya, simak penjelasan berikut yang telah Kompas TV rangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: Banyak Variannya, Berikut 6 Pilihan Warna Kuning yang Cocok untuk Ruangan, Kamu Pilih Mana?
Psikologi warna dalam arsitektur
Arsitektur memandang warna seperti cahaya, yakni sebagai unsur yang sama-sama dapat menambah karakter sebuah bangunan.
Melansir IJESC.org, ragam warna yang ada pada sebuah ruangan memiliki efek masing-masing terhadap perasaan orang ketika menghabiskan waktu di dalamnya.
Bagi karya arsitektur, warna berperan penting untuk menciptakan kenyamanan fisik, fisiologi, dan tentunya psikologi orang yang entah itu hanya melihat ataupun menempatinya.
Sumber : Kompas.com/IJESC.org
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.