Kompas TV nasional politik

Andi Arief: Stafsus Presiden Jangan Hanya Menyarankan Penangkapan ke Para Pengeritik

Kompas.tv - 19 Agustus 2021, 10:56 WIB
andi-arief-stafsus-presiden-jangan-hanya-menyarankan-penangkapan-ke-para-pengeritik
Ketua Bapilu Partai Demokrat Andi Arief saat diwawancari sejumlah jurnalis. (Sumber: Kompas.com/Kristian Erdianto)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

 

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief kembali melontarkan kritik pedas terkait kinerja para staf khusus Presiden Joko Widodo yang dinilai kinerjanya belum memuaskan hati rakyat. 

Ia mengimbau agar jajaran staf khusus presiden menjalan tuga dan fungsinya secara baik. Misalnya menyampaikan sejumlah kritik yang datang dari masyarakat kepada presiden  secara jujur dan apa adanya. 

"Apa salah satu fungsi staf khusus Presiden? Setiap pagi melaporkan kritik rakyat ke meja Presiden. Semua disampaikan apa adanya," cuti Andi Arief dalam akun Twitter pribadinya @Andiarief__ dan KOMPAS TV sudah diizinkan untuk mengutipnya, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Pemakaian Baju Adat Lampung Jokowi Saat Upacara HUT ke-76 RI Dikoreksi Andi Arief

Ia menyesalkan bila para staf khusus tersebut yang sudah bergaji tinggi dan uangnya dari rakyat itu kerjanya malah mengelompokkan pengkritik dan menyarankan ke presiden untuk menangkap mereka. 

"Para Staf khusus mengelompokkan kritik, bukan mengelompokkan pengkritik dan dilarang menyarankan penangkapan atau tindakan hukum. Itu pengalaman saya," ujarnya.

Seperti diketahui, polisi sedang memburu pembuat mural 'Jokowi 404: Not Found'.

Polisi menyebut pembuat mural itu menodai lambang negara, tetapi ucapan itu tidak sesuai Undang-Undang (UU). 

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebuah mural muncul di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

Mural itu menampilkan wajah seseorang yang mirip Presiden Joko Widodo dengan tulisan '404: Not Found'.

Baca Juga: Politikus PDIP Minta Andi Arief Tak Perlu Persoalkan Perubahan Cat Pesawat Presiden

Pihak Kepolisian setempat bersama TNI dan aparat kecamatan pun segera menghapus mural tersebut.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x