"Anggota tidak berani melakukan pemeriksaan. Jadi, hanya P ini yang bisa ditemui dan diminta keterangan," ucap Supriadi.
Hingga saat ini, Supriadi mengatakan, penyidik kepolisian belum bisa memastikan sumbangan Rp 2 triliun dari Heriyanti hoaks atau tidak. Sebab, kasus ini masih dalam pemeriksaan.
Baca Juga: Usai Periksa Kapolda Sumatera Selatan, Tim Polri Telusuri Seluk Beluk Anak Akidi Tio
"Kita belum bisa memastikan itu (pemberian Rp 2 triliun) hoaks atau tidak karena masih didalami oleh Krimum," ujarnya.
Sementara mengenai status Heriyanti, Supriadi menuturkan, bahwa status yang bersangkutan masih terperiksa.
Beberapa waktu lalu, polisi sudah melakukan tes kejiwaan terhadap Heriyanti. Namun, Supriadi tidak bisa mememberkan hasil tesnya karena alasan privasi seseorang.
"Yang berhak menyampaikan adalah ahli psikiater kami (polisi) tidak bisa menyampaikan itu," ujar Supriadi.
Sebelumnya, almarhum Akidi Tio, pengusaha sukses asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur, lewat anaknya berencana memberikan bantuan dana penanggulangan Covid-19 sebesar Rp2 Triliun pada Senin (26/7/2021).
Baca Juga: Kasus Donasi Bodong Rp 2 Triliun, Polisi Cari Keluarga Akidi Tio di Jakarta
Bantuan ini diberikan oleh keluarga Akidi Tio melalui dokter keluarga mereka di Palembang, Prof dr Hardi Darmawan.
Penyerahan dana bantuan itu turut disaksikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nuraini Apt Kes dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji.
"Ini luar biasa sekali, ada yang memberikan bantuan untuk penanganan Covid-19. Bantuan berupa uang sebesar Rp2 triliun," ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru.
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, Akidi Tio adalah keluarga yang ia kenal saat bertugas di Aceh beberapa tahun silam.
Baca Juga: Profil dan Harta Irjen Eko Indra, Kapolda Sumsel yang Diperiksa Akibat Sumbangan Keluarga Akidi Tio
Kapolda Sumsel tak menampik sempat dibuat terkejut dengan nominal fantastis dari bantuan yang diberikan.
"Mendengarnya saja kaget, apalagi melaksanakan (amanah) itu. Menurut saya ini adalah amanah yang sangat luar biasa dan berat sekali karena uang yang diamanahkan ini besar dan pastinya harus dipertanggungjawabkan," ucap Kapolda Sumsel.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.