JAKARTA, KOMPAS.TV- Lebih dari setahun Covid-19 masuk ke Indonesia, secara perlahan mutasi virus Corona juga sudah ada di Tanah Air.
Tercatat ada tiga varian virus Corona yang pertama kali terdeteksi di luar negeri kini telah menyebar di Indonesia mulai dari Varian B.1.1.7, Varian B.1.617 dan terakhir Varian B.1.351.
Lantas bagaimana gejala dari tiga varian baru virus Corona tersebut? Berikut ini KompasTV sarikan dari berbagai sumber terkait gejala-gejalanya:
Baca Juga: Menkes Tetapkan Pedoman Percepatan Pencegahan dan Pengedalian Varian Baru Virus Covid-19
1. Varian B.1.1.7
Varian ini pertama kali terdeteksi di Inggris. Mengutip Kompas.com, 4 Maret 2021, terdapat sejumlah gejala yang terkait dengan varian B.1.1.7, yang tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, yaitu:
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Demam
- Kelelahan dan nyeri otot
- Hilang rasa dan indra penciuman
- Sesak napas
- Sulit berpikir jernih
- Pusing, malas, dan mual
Dari penelitian yang telah dilakukan, disebutkan bahwa varian B.1.1.7 lebih menular sekitar 50 persen daripada strain asilnya.
Baca Juga: Leon S. Kennedy Lakukan Investigasi Virus Zombie di Trailer Anyar Resident Evil: Infinite Darkness
2. Virus corona B.1.617
Varian ini pertama kali terdeteksi di India.
Melansir Independent, Selasa (18/5/2021), gejala yang terkait dengan varian B.1.617 tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, yaitu:
- Batuk terus-menerus
- Suhu tubuh tinggi
- Kehilangan indra perasa dan penciuman
Varian ini juga diperkirakan mampu menular lebih cepat dibanding strain aslinya. Kendati demikian, belum ada bukti bahwa varian tersebut lebih mematikan atau kebal terhadap vaksin Covid-19 yang saat ini beredar.
Baca Juga: Temuan Kontaminasi Virus Covid 19 Saat Ekspor Perikanan ke China, Indonesia Tingkatkan Pengawasan
3. Virus corona B.1.351
Varian ini kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan.
Mengutip Kompas.com, Senin (3/5/2021), varian B.1.351 memiliki pola mutasi berbeda yang menyebabkan lebih banyak perubahan pada struktur protein spike.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian B.1.351 diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19. Selain itu, sama seperti varian B.1.1.7, varian B.1.351 juga memiliki kemampuan penularan lebih cepat.
Gejala yang ditimbulkan varian ini tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, tetapi mutasi varian ini tergolong cukup berbahaya.
Melansir BBC, 13 April 2021, mutasi pada varian ini, yang disebut E484K, dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan seseorang, dan dapat memengaruhi seberapa efektif vaksin virus Corona bekerja.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Varian Baru Virus Corona, Menkes Minta Tingkatkan 3M dan 3T
Sebagaimana juga diberitakan Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian B.1.617 ditemukan pada dua kasus Covid-19 di Jakarta.
Sedangkan temuan varian B.1.351 diketahui dari konfirmasi kasus positif Covid-19 di Bali. Adapun penularan varian B.1.1.7 dikonfirmasi dari 13 kasus positif Covid-19 yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.