Senada diutarakan peneliti Lapan Dr Rhorom Priyatikanto. Menurut dia, sejauh ini belum ada laporan ataupun temuan jatuhan satelit tersebut.
Meski demikian Rhorom mengatakan, kemungkinan satelit milik Telkom tersebut hancur.
“Kemungkinan besar terbakar dan hancur,” sambung Rhorom, kemarin.
Rhorom mengatakan, misalkan tersisa, kemungkinan massa yang tersisa hanya 10-40 persen dari masa awal atau sekitar 400 kg. Dan itu pun, tidak menjadi satu bagian karena terpecah menjadi puing-puing.
“Good practice pembuatan satelit memang menyaratkan satelit tahan getaran saat peluncuran, tapi mudah hancur dan terbakar saat masuk ke atmosfer,” jelas Rhorom.
Baca Juga: China Luncurkan Roket Long March 8 Kirimkan 5 Satelit ke Orbit
Sebagaimana dikutip dari Kompas.id, satelit Telkom-3 diluncurkan pada 7 Agustus 2012 dari bandar antariksa Rusia, Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.
Satelit tersebut kemudian diluncurkan bersama dengan satelit Express MD-2 milik Rusia menggunakan roket peluncur Proton-M.
Sayangnya, saat peluncuran terjadi gangguan pembakaran di bagian atas roket yang disebut dengan Briz-M (Breeze-M) yang membuat kedua satelit gagal mencapai orbit.
Baca Juga: Militer Iran Klaim Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh Libatkan Satelit dan Kecerdasan Buatan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.