Kompas TV nasional peristiwa

Kisah Jenderal TNI Berkendara 4 Hari Menempuh Perjalanan 986 Km Tancapkan Merah Putih di Perbatasan

Kompas.tv - 31 Desember 2020, 08:32 WIB
kisah-jenderal-tni-berkendara-4-hari-menempuh-perjalanan-986-km-tancapkan-merah-putih-di-perbatasan
Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Mantan Staf Ahli Jenderal Andika Perkasa yang Baru Purna Tugas. (Sumber: Youtube TNI AD)
Penulis : Tito Dirhantoro

Lebih lanjut, Widodo menceritakan bahwa ada sebuah desa di wilayah perbatasan yang selama 70 tahun Indonesia merdeka, belum pernah sama sekali mengibarkan bendera merah putih. 

Bahkan, tanggal 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan Indonesia pun mereka tidak tahu. Apalagi upacara bendera. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dibiarkan karena kebangsaan mereka bisa luntur. 

“Ada desa seumur-umur setelah 70 tahun Indonesia merdeka belum pernah mengibarkan bendera merah putih,” ujar Widodo. 

Baca Juga: Kasad Jenderal Andika Perkasa Pimpin Penyerahan Tugas Para Jenderal TNI AD

“Tanggal 17 Agustus pun mereka tidak tahu itu Kemerdekaan Indonesia. Apalagi upacara. Itu tidak bisa kita biarkan nanti kebangsaan mereka akan luntur.”

Dari kejadian itu, pihaknya pun memberikan bendera merah putih. Setiap satu rumah, diberikan sebanyak lima bendera.

Belum cukup sampai di situ, Widodo kemudian memutuskan untuk berkeliling wilayah perbatasan mengunjungi desa-desa yang tak terjangkau.

Bersama anggota TNI lainnya, Widodo berkendara sepeda motor selama empat hari empat malam dengan menempuh perjalanan sejauh 986 kilometer untuk menancapkan bendera merah putih. 

“Selama empat hari empat malam saya dengan tim menancapkan bendera sepanjang perbatasan dengan menempuh perjalanan 986 kilometer menggunakan sepeda motor, yang waktu itu belum ada jalan sama sekali,” ucapnya.

Baca Juga: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Mutasi 75 Perwira Tinggi AD, AL, dan AU, Berikut Nama-Namanya

Saat berkeliling itulah, Widodo melihat ada potensi dari desa-desa tersebut berupa kopi, pisang dan buah-buahan lainnya. 

Widodo mengatakan, potensi tersebut tak bisa dijual karena minimnya akses jalan menuju kota. Sebab, tak mungkin mereka berjalan kaki berhaari-hari.

“Di situlah ada potensi kopi, pisang, dan buah-buahan. Tapi jalan untuk akses mereka ke kota menjajakan hasil buminya tidak ada. Berhari-hari dia jalan kaki tidak mungkin,” ujarnya.

Dari situlah, lanjut Widodo, akhirnya TNI membuatkan jalan yang setidaknya bisa dilalui sepeda motor. Setelah itu, hasil bumi tersebut bisa dijual ke kota.

“Akhirnya kesejahteraan mulai meningkat. Kalau kesejahteraan meningkat, kehidupan mereka sehat. Kalau kehidupan sehat, anak mereka cerdas. Kalau cerdas, mereka pasti akan berpikir bagaimana caranya membangun desa mereka,” ucapnya.

Baca Juga: Pasukan TNI-Polri Geruduk Markas FPI di Petamburan, 7 Pemuda Dibawa ke Polda Metro Jaya

Lebih lanjut, Widodo mengatakan, dirinya juga yang mengusulkan agar pemuda yang ada di desa-desa di wilayah perbatasan dijadikan prajurit TNI karena keterbatasan anggota.

Usul tersebut kemudian disetujui oleh Pangdam XII/Tanjungpura yang ketika itu dijabat oleh Andika Perkasa. 

"Akhirnya lahirlah tentara-tentara perbatasan itu," kata Widodo.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x