JAKARTA, KOMPAS.TV – Komisi VIII DPR menyayangkan minimnya respons Kementerian Agama (Kemenag) terkait acara pernikahan dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pemimpin FPI Rizieq Shihab, Sabtu (14/11/2020).
Wakil Ketua Komis VIII DPR Ace Hasan Syadzily menilai dua kegiatan tersebut erat kaitannya dengan urusan Kemenag.
Semestinya, sambung Ace, Kemenag dapat ikut aktif menyikapi acara keagamaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: FPI: Massa di Luar Ekspektasi, Undangan Resmi Habib Rizieq Tidak Sampai 30 Orang
Ia pun menyayangkan Kemenag kurang aktif dalam menyikapi ribuan Jemaah yang menyambut kedatangan Rizieq Shihab hingga kegiatan keagamaan yang dilakukan Rizieq seteleh tiba di Tanah Air.
“Saya kira acara Maulid dan acara pernikahan, Pak Menteri. Itu kan semua terkait dengan Kementerian Agama. Coba kalau kemarin Pak Menteri tidak mengutus Kepala KUA-nya, tidak jadi tuh nikah, Pak. Kira-kira kan begitu," ujar Ace saat rapat kerja bersama Menteri Agama Fachrul Razi, di Gedung DPR, Rabu (18/11/2020).
Ace menambahkan pendekatan kegamaan dinilai memiliki pengaruh untuk mengingatkan umat mengenai pencegahan dan ancaman dari Covid-19.
Penilaiannya tersebut juga sempat diutarakan saat berdialog dengn kepada Kepala Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo.
Baca Juga: Analis Pertanyakan Keraguan Penindakan Kerumunan Massa Rizieq Shihab
Menurut Ace, Doni sepakat dengan pentingnya peran tokoh agama dan organisasi keagamaan. Termasuk juga peran Kemenag melalui Ditjen Bimbingan Masyarakat
Ace pun meminta agar Kemenag turut menyosialisasikan bahaya Covid-19 secara lebih masif dengan pendekatan agama.
Ia berharap Kementerian Agama menjadi garda terdepan dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Tanah Air.
"Ini harus disikapi oleh Kementerian Agama secara lebih aktif menurut saya,” ujar Ace.
Baca Juga: 2 Kapolda Dicopot Terkait Kerumunan Massa Rizieq Shihab, Kompolnas: Mereka Ragu-Ragu Menindak
Kemenag sudah keras
Di kesempatan yang sama, Menteri Agama Fachrul Razi memastikan pihaknya telah menyampaikan pernyataan soal acara yang digelar Rizieq Shihab.
Menurutnya, poin-poin yang disampaikan menekankan pada soal akhlak dan kebhinekaan.
"Menag sudah mengeluarkan dua kali rilis begitu tentang ini. Tapi karena sudah ada orang yang merilis dari aspek Covid-19, maka kami, saya tidak merilis dari aspek Covid-19. Tapi dari aspek agama, masalah akhlak, kemudian masalah kebhinekaan," ujar Fachrul. Dikutip dari Kompas.com.
Fachrul berpendapat, apa yang sampaikan sudah cukup jelas dan lugas. Bahkan, dia mengaku sempat diingatkan agar tidak berbicara terlalu keras.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Maaf Ada Kerumunan Massa Acara Habib Rizieq di Bogor
"Kalau tidak salah ada 3 atau 4 poin kami masukkan. Cukup keras. Malah ada teman yang mengingatkan, Pak Menag jangan keras-keras banget," ujarnya.
Ia juga telah mengimbau agar acara keagamaan yang mengumpulkan massa dapat memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
Kerumunan yang tercipta sangat berbahaya dan bisa menjadi tempat penularan virus Corona.
"Kalau kerumunan itu kan sangat rawan. Itu saja yang kita garis bawahi," jelas Menag Fachrul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.