JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut rencana vaksinasi Covid-19 pada akhir tahun 2020 diperkirakan akan molor.
Mundurnya jadwal vaksinasi bukan karena tidak adanya pasokan vaksin, melainkan karena dibutuhkannya waktu bagi badan pengawas obat dan makanan untuk bisa mengeluarkan Emergency Use Authorization.
Luhut menyebut Presiden Jokowi tidak mau mengambil risiko dan memilih untuk mengikuti aturan.
“Rencana minggu kedua November, bisa saja tidak kecapaian. Bukan karena barangnya, tapi Emergency Use Authorization belum bisa dikeluarkan BPOM karena ada aturan step-step yang harus dipatuhi. Dan itu presiden itu tidak mau lari dari situ, beliau mengatakan keamanan nomor satu,” kata Luhut.
Sementara itu Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Fakultas Kedokteran UNPAD Profesor Kusnandi Rusmil mengatakan pemerintah nampaknya akan menunggu hasil uji klinis yang saat ini masih dilakukan sebelum melakukan suntik vaksin kepada masyarakat.
Selain itu ia juga mengatakan jika pemerintah tetap ingin melakukan penyuntikan vaksin Sinovac pada bulan November atau Desember ini, maka vaksin Sinovac yang digunakan adalah yang sudah lulus uji klinis di negara lain.
Berdasarkan data dari pemerintah diketahui ada penambahan 4.070 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir membuat jumlah kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 385.980 kasus.
Meski begitu, pasien sembuh ada penambahan 4.119 pasien sehingga total sudah ada 309.219 pasien yang dinyatakan sembuh.
Sementara itu, ada penambahan 128 pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal hingga sore ini.
Dengan demikian total sudah ada 13.205 pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.