Peradangan ini dapat memperparah kondisi jerawat. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa produk susu, terutama susu sapi, dapat memicu produksi hormon androgen yang dapat memperparah jerawat pada beberapa orang.
3. Stres
Stres juga dikaitkan dengan munculnya jerawat atau breakout. Saat stres, tubuh Anda melepaskan hormon kortisol.
Hormon ini memiliki peran penting dalam mengatur respons tubuh terhadap stres. Sayangnya, hormon kortisol dapat merangsang kelenjar minyak pada kulit untuk memproduksi lebih banyak sebum.
Sebum yang berlebih dapat menyumbat pori-pori dan menjadi tempat berkembang biak bakteri penyebab jerawat.
4. Kurang tidur
Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon stres kortisol. Hormon ini dapat memicu kelenjar minyak di wajah untuk menghasilkan minyak berlebih, yang pada gilirannya dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Kurang tidur juga dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk pada kulit. Peradangan ini dapat memperparah jerawat yang sudah ada atau bahkan memicu munculnya jerawat baru.
5. Dehidrasi
Dehidrasi juga dapat menjadi salah satu faktor yang memicu munculnya jerawat atau breakout. Ketika tubuh kekurangan cairan, kelenjar minyak dapat memproduksi minyak berlebih sebagai kompensasi.
Baca Juga: 5 Manfaat Bakuchiol untuk Kecantikan Wajah
Minyak berlebih ini dapat menyumbat pori-pori dan menjadi tempat berkembang biak bakteri penyebab jerawat. Dehidrasi juga dapat memperlambat proses regenerasi sel kulit.
Sel kulit mati yang tidak terangkat dengan baik dapat menyumbat pori-pori dan memicu peradangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.