Kompas TV lifestyle kesehatan

5 Orang Ini Ternyata Lebih Berisiko Digigit Nyamuk, Seperti Apa ya?

Kompas.tv - 20 Desember 2024, 15:00 WIB
5-orang-ini-ternyata-lebih-berisiko-digigit-nyamuk-seperti-apa-ya
Foto ilustrasi nyamuk yang menggigit kulit manusia (Sumber: Jcomp on Freepik)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Gigitan dapat membawa berbagai penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, dan zika. Menariknya, tidak semua orang memiliki risiko yang sama untuk digigit nyamuk. 

Beberapa orang lebih sering menjadi sasaran gigitan nyamuk dibandingkan yang lain. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan tubuh, kebiasaan, dan lingkungan.

Melansir laman Very Well Health, berikut orang yang lebih berisiko digigit nyamuk. 

Baca Juga: Bagaimana Jika Manusia Digigit Nyamuk Wolbachia? | SINAU

Deretan orang-orang yang punya resiko lebih digigit nyamuk

1. Orang dengan golongan darah O dan AB

Orang dengan golongan darah O dan AB lebih rentan tergigit nyamuk. Pasalnya, nyamuk memiliki reseptor yang sangat sensitif terhadap zat-zat kimia dalam golongan darah ini.

Bahkan, nyamuk dapat mendeteksi perbedaan golongan darah dari jarak jauh. Penelitian menemukan bahwa nyamuk Macan Asia atau Aedes albopictus lebih menyukai orang dengan golongan darah tipe O. 

Sedangkan nyamuk rawa atau Anopheles gambiae suka dengan orang golongan darah tipe AB.

2. Orang dengan suhu tubuh yang panas

Nyamuk memiliki kemampuan untuk mendeteksi panas tubuh. Mereka tertarik pada sumber panas, dan tubuh manusia yang hangat menjadi target yang mudah ditemukan.

3. Orang yang berkeringat

Orang yang berkeringat juga lebih mudah digigit nyamuk. Sebab, keringat manusia mengandung senyawa-senyawa tertentu yang sangat menarik bagi nyamuk.

Keringat manusia menghasilkan asam laktat, sedangkan nyamuk sangat tertarik pada bau asam laktat. Keringat juga mengandung amonia, yang merupakan senyawa lain yang menarik bagi nyamuk. 

4. Orang yang sering menghembuskan nafas

Nyamuk memiliki insting yang tajam untuk menemukan mangsanya, salah satu faktor yang membuatnya tertarik adalah karbon dioksida yang dihembuskan saat bernapas. Nyamuk memiliki sensor yang sangat sensitif terhadap karbon dioksida. 

Semakin banyak karbon dioksida yang dikeluarkan, semakin mudah bagi nyamuk untuk mendeteksi keberadaan mangsa.

Baca Juga: Simak, Berikut Bahan Alami yang Bisa Digunakan Agar Terhindar Gigitan Nyamuk

5. Ibu hamil

Ibu hamil juga menjadi sasaran empuk bagi nyamuk. Perubahan hormon selama kehamilan dapat mempengaruhi bau tubuh ibu hamil, membuatnya lebih menarik bagi nyamuk.

Selain itu,metabolisme tubuh ibu hamil juga mengalami perubahan, sehingga menghasilkan zat-zat tertentu yang menarik perhatian nyamuk.


 

 




Sumber : Very Well Health




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x